Langkah ini guna mengetahui tingak stres peserta ketika mengemudi mobil bukan miliknya sambil mendengarkan musik. Karena itu, peneliti juga meminta mereka memakai monitor detak jantung utnuk merekam variabilitas detak jantungnya secara real time.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa ketika peserta mendengarkan musik saat mengemudi dalam kondisi stres, mereka memiliki variabilitas detak jantung yang lebih tinggi. Berbeda ketika mereka mengemudi dalam kondisi stres tanpa musik apapun.
"Mendengarkan musik melemahkan stres moderat yang membebani para relawan yang mengalaminya saat mengemudi," jelasnya.
Sehingga peneliti mengatakan mendengarkan musik bisa menjadi tindakan pecegahan yang mendukung kesehatan kardiovaskular dan situasi stres berat, seperti mengemudi selama jam padat.
Baca Juga: Cerita Lelaki 64 Tahun Konsumsi Obat Sutent untuk Melawan Kanker Ginjal
Adapun trik mendengar musik untuk mengatasi kebosanan selama mengendarai tanpa mengabaikan keselamatan.
1. Hindari mendengarkan musik dengan tempo cepat. Tempo musik yang sesuai dengan detak jantung, yakni 60-80 detak per menit adalah pilihan terbaik.
2. Musik yang lebih lambat seperti soft rock, jazz atau radio talk adalah pilihan terbaik saat mengemudi.
3. Hindari menghubungkan perangkat apapun ke sistem suara mobil yang harus dikontrol secara manual. Sebagian besar mobil modern menawarkan konektivitas bluetooth, yang memungkinkan pengemudi mengontrol volume musik.
4. Hindari mendengarkan musik dengan volume keras hingga tak mendengarkan suara di luar selama mengendarai.
Baca Juga: Mengenal Prosedur TAVI, Proses Bedah Minimalis bagi Pasien Jantung