Suara.com - Litha Georgiades, seorang wanita 49 tahun pernah menjalani implan payudara setelah kehilangan berat badannya pada 2004 silam. Litha mengatakan bahwa prosedur bedah plastik tersebut justru menyelamatkan hidupnya.
Karena implan payudaranya itulah, Litha bisa menemukan benjolan di payudaranya yang bersifat kanker setelah bertahun-tahun.
Litha mengaku menemukan benjolan di payudaranya setelah 7 tahun melakukan implan payudara, yakni sekitar 2011. Ia mengaku tidak pernah mengalami gejala apapun yang mengarah pada kanker payudara.
"Dokter memeriksa payudaraku dengan tangannya sebelum menghilangkan benjolan di payudaraku. Saya sudah memiliki implan payudara selama 7 tahun tepat di mana benjolan itu berda. Jadi saya berpikir kalau benjolan itu mungkin tidak akan diketahui kalau bukan karena implan payudara," jelas Litha dikutip dari Fox News.
Baca Juga: Bebas Kanker, Perempuan Ini Ciptakan Pohon Natal dari Manekin
Litha yang sekarang sudah berusia 49 tahun mengaku tidak memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga. Tetapi, benjolan payudara itu bertambah besar ketika ia kembali ke dokter pada 2012.

Saat itu, Litha melakukan pemeriksaan ultrasonografi dan biopsi. Tiga minggu kemudian, dia diberi tahu bahwa kanker sudah menyebar ke kelenjar getah beningnya.
"Saya tidak memiliki riwayat kanker di keluarga dan saya tidak memiliki rasa sakit atau sensasi apapun di payudara kiri saya. Sehingga implan payudara benar-benar menyelamatkan hidup saya," ujarnya.
Litha mengaku sempat merasa ketakutan hingga mengira akan meninggal dunia. Akhirnya Juli 2012, Litha melakukan mastektomi payudara kirinya.
Kemudian dokter merekonstruksi implan payudaranya. Lalu ia melanjutkan dengan pemindaian lain. Tetapi Juni 2017, ia mulai merasa benjolan di ketiak kirinya. Ternyata itu kanker yang sudah menyebar ke ketiak, leher dan tulang belakangnya.
Baca Juga: Cerita Lelaki 64 Tahun Konsumsi Obat Sutent untuk Melawan Kanker Ginjal
"Mendengar itu kembali benar-benar menghancurkan, saya pikir perjuangan saya melawan kanker payudara sudah berakhir. Tetapi, saya kembali melawan kanker lagi," jelasnya.
Akhirnya, Litha kembali menjalani radiasi dan suntikan estrogen. Bahkan indung telurnya juga diangkap pada 2018 karena kanker menyebar ke tulang paha dan hatinya.
"Meskipun ini adalah hal terburuk yang bisa terjadi kepada siapa pun, saya merasa sangat baik karena didiagnosis dengan cepat. Cinta dan dukungan dari teman serta keluarga membuatku bersyukur dan pantang menyerah," ujarnya.
Litha juga terharu ketika putranya yang berusia 14 tahun benar-benar mengerti kondisinya yang sedang sakit kanker. Bahkan anaknya juga tetap memberikan energi positif.