Suara.com - Banyak anak-anak yang belajar berenang menggunakan kolam renang umum. Biasanya pengelola kolam akan mencampurkan air dengan klorin untuk menjaga kejernihannya.
Tapi ternyata, bahan kimia ini juga dapat membahayakan kulit pengunjung. Inilah yang terjadi seorang gadis kecil berusia 5 tahun asal Singapura.
Insiden ini berawal dari gadis kecil yang tidak disebutkan identitasnya itu ingin belajar berenang di kolam pemandian umum.
Setelah pulang ke rumah, ibunya mendapati kulit putrinya menunjukkan bercak merah di sekujur tubuh dan sang kecil pun mengeluh gatal.
Baca Juga: Sering Berenang, Ini Tips Atasi Kulit Iritasi Terpapar Klorin
Sang ibu yang berusia 31 tahun itupun mengira kulit putrinya terlalu sensitif terhadap air kolam yang kotor atau kemungkinan ia digigit serangga. Namun semakin ke sini kondisinya makin memburuk.
Kulit gadis kecil itu membengkak dan terasa hangat ketika disentuh. Si kecil pun mulai menangis kesakitan dan mengatakan ia merasa kulitnya terbakar.
Ketika sang ibu memeriksakan putrinya ke klinik, kondisinya pun tidak membaik.
"Tidak hanya kesulitan makan, tapi ia juga menolak berbicara. Wajahnya menjadi bengkak, dia bahkan tidak bisa membuka matanya," ujar sang ibu, melansir World of Buzz.
Hingga akhirnya ia mendapat saran dari tetangga yang pernah mengalami gejala sama persis. Ternyata putrinya itu mengalami gejala luka bakar klorin.
Baca Juga: Cegah Kulit Iritasi Akibat Klorin Setelah Berenang
Luka bakar klorin memang dapat terjadi pada orang yang memiliki kulit kering atau sensitif dan tidak akan berefek apapun pada kulit normal.
Kondisi ini dapat meningkat apabila kolam baru saja dibersihkan karena tingkat klorin kemungkinan masih tinggi. Oleh sebabnya, bagi orang yang memiliki kedua jenis kulit tersebut untuk segera membilas tubuh setelah berenang.