Namun, survei kecil-kecilan tentang sikap warga Singapura terhadap pendonoran otak yang dilakukan NNI di kliniknya ini "memberikan hasil yang sangat positif," kata NNI. Lebih dari 50 persen responden menyatakan kesediaan untuk terlibat.
Setelah donor dinyatakan meninggal dunia, Profesor Reynolds mengatakan otak akan diekstraksi dalam waktu 24 jam. Prosesnya cukup cepat sehingga jenazah dapat dikembalikan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman.
Jaringan otak kemudian akan disimpan dalam ruangan bersuhu minus 80 derajat Celsius yang dapat mengawetkan "hadiah yang sangat berharga" selama beberapa dekade, tambah Profesor Reynolds.
Brain Bank Singapore mengatakan jaringan otak yang telah dikumpulkannya akan menjadi anonim dan data pribadi donor dijaga kerahasiaannya.
Baca Juga: Ilmuwan Ini Pakai Teknologi Baru untuk Lihat Isi Otak Manusia Secara Detail
"Itu tidak akan ada di Internet, melainkan disimpan dalam komputer mandiri yang hanya dapat diakses oleh direktur dan manajer bank," kata Profesor Reynolds. Latar belakang para peneliti yang mendaftar untuk menggunakan jaringan otak donor juga harus diperiksa terlebih dahulu oleh komisi etika.
Hingga saat ini, sudah ada tiga orang, termasuk Lovely Fernandez, yang mendaftar. "Jika saya mati pada usia 55 atau 60 tahun, otak saya akan relatif masih muda. Daripada tubuh saya hanya berbaring, saya akan merasa jauh lebih berguna jika itu dapat membantu para ilmuwan," tutupnya. (DW Indonesia)