4. Meletakkan tanaman penyerap polusi
Pada tahun 1989, NASA menemukan bahwa meletakkan tanaman bisa membantu menyerap racun dari udara, terutama pada ruang tertutup dengan ventilasi yang sedikit.
Tanaman yang bisa diletakkan di dalam ruangan ini diyakini lebih efektif dibandingkan pembersih udara karena lebih hemat dan alami.
NASA pun merekomendasikan untuk meletakkan dua atau tiga tumbuhan dalam jarak 20-25 cm. Bahkan, tumbuhan alami ini juga mengisap senyawa kimia yang berasal dari perabotan rumah tangga, seperti:
Baca Juga: 5 Berita Kesehatan Mental: Polusi dan Kurang Protein Bisa Picu Depresi
Karpet
Oven
Produk pembersih rumah
Lem
5. Mengontrol alergen dalam ruangan
Selain meletakkan tanaman hias sebagai cara mencegah polusi di dalam ruangan meningkat, Anda mungkin perlu mengontrol alergen pula agar kualitas udara terjamin.
Alergen merupakan senyawa asing yang dapat menimbulkan reaksi alergi ketika ada di tubuh seseorang. Senyawa asing ini dapat tersebar di udara dan menempel di perabotan serta lantai rumah Anda.
Alergen bisa berasal dari mana saja, seperti hewan peliharaan, karpet, matras, hingga selimut Anda sendiri.
Baca Juga: Polusi Udara Punya Efek Buruk pada Kesehatan Rambut, Ini Kata Peneliti
Salah satu cara untuk mengontrol alergen adalah dengan menghilangkan pemicunya. Namun, Anda perlu menjaga kebersihan rumah agar polusi di dalam ruangan menurun.