Suara.com - Martin Taylor, seorang pria asal Skotlandia mengalami reaksi alergi parah yang menyerang paru-parunya. Setelah diteliti, ternyata penyebabnya adalah selimut tidur miliknya sendiri.
Awalnya, Taylor mengalami kelelahan dan mudah terengah-engah sampai tidak bisa bekerja dalam beberapa bulan. Tetapi, dokter tidak mengetahui penyebabnya karena ia sehat-sehat saja.
Suatu hari, tiba-tiba pria itu mengalami pusing lalu memutuskan pergi ke rumah sakit pada akhir 2016. Tetapi, gejala yang dialaminya belum bisa didiagnosis dan semakin memburuk.
Pria 43 tahun ini mengaku lebih terengah-engah, butuh 30 menit untuk menaiki anak tangga dan perlu duduk beristirahat setelah berjalan beberapa langkah.
Baca Juga: Shawn Mendes Infeksi Sinus, Ketahui Penyebab Penyakit Ini
Akhirnya, Taylor dirujuk ke Rumah Sakit Victoria, Kirkcaldy dan Aberdeen Royal Infirmary dan ditangani oleh dr. Owen Dempsey, seorang ahli kedokteran pernapasan.
Saat itulah Taylor baru didiagnosis pneumonitis hipersensitif, yakni reaksi alergi parah di paru-paru. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan Taylor alergi bulu burung.
Tetapi, Taylor mengaku tidak melakukan kontak langsung dengan burung dan hanya memiliki hewan peliharaan kucing serta anjing.
Pemeriksaan lebih lanjut ditemukan bahwa alergi Taylor disebabkan oleh selimut barunya yang berbahan dari bulu duvet. Sehingga dokter memberinya steroid dan menyarankan Taylor mengganti selimutnya.
Setelah setahun, ia sudah tidak mengonsumsi steroid dan tingkat saturasi oksigennya mulai normal yakni 97-98 persen.
Baca Juga: Gejala Paling Umum HIV, dari Demam Hingga Batuk Kering yang Tak Sembuh
"Itu normal untuk orang seusia saya. Sekarang saya lebih baik," ujar Taylor dikutip dari Metro.co.uk.