Suara.com - Sebanyak 37 siswa SDN 3 Pasirlancar, Pandeglang, Banten dilarikan ke Puskesmas karena mengalami gejala mual dan muntah.
Puluhan pelajar SD tersebut diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makaroni dari pedagang keliling. Hal tersebut pun dibenarkan salah satu warga Banten yang keponakannya mengalami keracunan.
"Iya benar keponakan saya juga siswa di sana keracunan, muntah-muntah dan langsung dibawa ke puskesmas. Keponakan saya atas nama Nopal kelas 1 SD," kata Nurman warga sekitar dilansir dari Bantenhits, Senin (2/12/2019).
Kasus keracunan makanan seperti ini masih sering terjadi Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan sembarangan.
Baca Juga: Kenali Batuk Gejala Kanker dan Waktu Paling Rentan Kena Serangan Jantung
Keracunan bisa terjadi karena beberapa hal, seperti makanan yang terkontaminasi bakteri, rusak atau beracun. Gejala keracunan makanan pun bervariasi tergantung pada sumber infeksi.
Lamanya waktu yang diperlukan untuk gejala muncul juga tergantung pada sumber infeksi, tetapi dapat berkisar dari 1 jam hingga 28 hari.
Melansir dari hellosehat.com, adapun gejala keracunan makanan yang biasanya terjadi, antara lain:
1. Kram perut
2. Diare
3. Muntah
4. Kehilangan selera makan
5. Demam ringan
6. Kelemahan
7. Mual
8. Sakit kepala
Ada pula gejala keracunan makanan yang berpotensi mengancam jiwa, mulai diare selama 3 hari, demam tinggi 38,6 derajat celcius, kesulitan melihat atau berbicara, dehidrasi parah dan urine berdarah.
Baca Juga: Alergi Air, Gadis Ini Demam hingga Migrain saat Berkeringat dan Menangis