Bayi 19 Hari Meninggal Saat Tidur dengan Ayahnya, Ternyata ini Penyebabnya!

Selasa, 03 Desember 2019 | 10:05 WIB
Bayi 19 Hari Meninggal Saat Tidur dengan Ayahnya, Ternyata ini Penyebabnya!
Ilustrasi bayi meninggal. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bayi laki-laki yang baru lahir 19 hari ditemukan meninggal dunia setelah tidur bersama ayahnya untuk pertama kalinya.

Sebelumnya dilansir dari asiaone.com, bayi laki-laki tersebut biasanya tidur bersama ibunya. Sedangkan sang ayah tidur di kamar utama bersama anak tertuanya.

Tetapi malam sebelum kejadian, sang ayah meminta istrinya pidah ke kamar tidur utama dan menemani anak pertamanya tidur. Karena, sang ayah harus melakukan beberapa pekerjaan.

Sang ayah yang kelelahan bekerja sampai pagi pun langsung menuju kamar tidur utama untuk istirahat. Sementara istrinya, meletakkan bayinya di samping suaminya.

Baca Juga: Tangan Bayi Baru Lahir Memar, Ternyata Dokter Salah Suntik 10 Kali!

Ia melakukan itu setelah menyusui dan tak ingin meninggalkan bayinya sendirian di kamar yang lain. Saat itu ia berusaha memberi tahu suaminya agar berhati-hati karena bayi mereka di sampingnya.

Namun, sang ayah yang sudah kelelahan bekerja dari malam sampai pagi, tidak bisa mendengar perkataan istrinya. Akibatnya, kejadian yang tidak diinginkan pun terjadi.

Ilustrasi bayi baru lahir. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi baru lahir. (Shutterstock)

Ketika sang istri kembali ke kamar utama setelah 1 jam, ia sudah melihat tubuh anaknya sudah tertutup bantal. Sang istri segera membangunkan suaminya dan membawa bayi mereka ke ruang ganti popok.

Saat itulah sang istri menyadari bayi mereka sudah tidak bernapas. Sang ayah segera melakukan kardio-pulmonary resuscitation (CPR). Karena tak berhasil, mereka segera membawa bayinya ke Rumah Sakit Umum Changi (CGH) dengan ambulans.

Setelah mendapat pertolongan medis dari rumah sakit, bayi mereka kembali mendapat sirkulasi spontan. Sehingga bayi mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Wanita dan Anak untuk perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: Bukan Sayur dan Buah, Ini Menu MPASI yang Tepat Menurut Pakar

Sayangnya ketika tiba di rumah sakit tersebut, bayi mereka kembali tidak responsif dengan pupil yang melebar. Bayi mereka juga tidak bergerak atau bernapas hingga dibantu ventilator.

Dua hari setelahnya, bayi laki-laki usia 19 hari tersebut dinyatakan meninggal dunia. Seorang ahli patologi menyatakan hipoksia global sebagai penyebab kematiannya. Hal ini terjadi karena bayi kekurangan oksigen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI