Suara.com - Puluhan siswa di SDN 3 Pasirlancar, Pandeglang, Banten diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makaroni.
Tercatat, ada 37 pelajar dari satu sekolahan dilarikan ke Puskesmas karena mengalami gejala mual dan muntah setelah makan makaroni dari pedagang keliling.
"Iya benar keponakan saya juga siswa di sana keracunan, muntah-muntah dan langsung dibawa ke puskesmas. Keponakan saya atas nama Nopal kelas 1 SD," kata Nurman warga sekitar dilansir dari Bantenhits, Senin (2/12/2019).
Kasus keracunan makanan memang masih sering terjadi, salah satu akibatnya kebiasaan mengonsumsi makanan sembarangan.
Baca Juga: Ashanty Dilarang Makan Seafood, Ternyata Ini Kaitannya dengan Autoimun
Adapun pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi keracunan makanan seperti yang dilansir dari hellosehat.com, antara lain:
1. Atasi gejala mual dan muntahnya
Biasanya orang yang mengalami keracunan makanan akan merasakan mual dan muntah dalam 6-48 jam setelah mengonsumsi makanan beracun.
Saat terjadi gejala tersebut Anda bisa menolongnya dengan memintanya menghindari konsumsi makanan padat sampai muntah berakhir. Lebih baik beri orang tersebut makanan ringan seperti biskuit, pisang atau roti.
Beri mereka essential oil atau minyak kayu putih dan lainnya untuk menghindari muntah. Jika mereka sudah terlanjur muntah, pastikan posisi badannya menunduk agar makanan beracun tidak turun lagi ke tenggorokan.
Baca Juga: Jangan Lagi Makan Makanan Sisa yang Disimpan Jika Sudah Begini
Selama masih mual, jangan pernah berikan mereka makanan yang digoreng, berminyak, pedas atau manis sampai gejalanya membaik.