Suara.com - Studi Ungkap Dampak Mandi Air Es Setelah Olahraga, Adakah Manfaatnya?
Beberapa atlet kelas dunia seperti Andy Murray dan Jessica Ennis-Hill diketahui sering mandi air es setelah pertandingan dan latihan. Mandi air es selama ini dipercaya mempercepat proses regenerasi sel otot.
Namun penelitian terbaru yang diterbitkan di The Journal of Physiology mengatakan anggapan itu sudah terbantahkan secara ilmiah. Bahkan menurut penelitian tersebut, mandi air es justru mengurangi proses pembuatan protein yang bertugas memperbaiki otot.
Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Maastricht University ini, mandi air es diketahui tidak memberikan manfaat apapun dalam jangka panjang. Ide dasar mengompres air es pada otot untuk meredakan nyeri tidak teraplikasikan pada praktik mandi air es.
Baca Juga: Pevita Pearce Pamer Otot Bagian Belakang, Audy Item : Makin Songong
Meski begitu, mandi air es memang mampu meredakan bengkak yang terjadi pada otot. Penurunan temperatur yang terjadi secara cepat memperlambat aliran darah, membuat iritasi dan peradangan pada otot akibat olahraga menjadi lebih ringan.
Penelitian ini sendiri dilakukan dengan mengukur protein yang diketahui memiliki manfaat dalam proses pembentukan otot.
Para partisipan diminta melakukan olahraga dan aktivitas fisik berat sebanyak 7 ses selama 2 minggu. Setelah setiap sesi olahra berakhir, salah satu kakinya direndam di air es bersuhu 8 derajat celcius.
Hasil biopsi otot dan pemeriksaan protein menunjukkan proses regenerasi otot justru lebih lambat terjadi pada kaki yang direndam dengan air es.
"Semua orang yang berolahraga, baik itu di akhir pekan atau atlet elit, ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Penelitian kami menemukan bahwa jika tujuan mandi air es adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan otot, lebih baik mereka memikirkannya kembali," tutur Cas Fuchs, salah satu peneliti dalam studi ini, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (3/12/2019).
Baca Juga: Peneliti Ungkap Protein Shake Tidak Begitu Efektif untuk Pemulihan Otot