Suara.com - Tina Toon pertama kali muncul di dunia hiburan dikenal memiliki bentu tubuh yang berisi. Tetapi, penampilan Tina Toon sekarang sangat berubah drastis.
Tina Toon pun sempat menceritakan prosesnya menurunkan berat badan hingga menderita bulimia. Hal itu bermula dari Tina Toon yang menjalani diet ketat dan olahraga berat.
"Akhirnya ada satu titik pengen kurus, langsung diet lah umur 15 tahun. Waktu itu langsung nggak makan malam drastis, olahraga, enggak makan nasi," kata Tina Toon dalam acara Obral Obrol Global TV pada 2016 silam.
Mantan penyanyi cilik itu mengaku pernah makan hanya satu kentang dan telur rebus selama sehari. Bahkan Tina Toon mengaku selalu mencari toilet ketika diundang dalam acara makan untuk memuntahkan kembali makanannya.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 28 November: Taurus dan Cancer Mulai Diet Sehat
"Pernah sampai cuman makan kentang sama telur rebus sehari satu. Nah terus olahraganya itu sampai 800 kalori larinya," ujarnya.
Cara tersebut sempat membuat berat badannya turun tapi kembali lagi. Selain itu, Tina Toon juga selalu melakukan olahraga berat setiap kali makan karena memuntahkannya kembali terasa menyakitkan.
"Iya (sampai datang acara yang harus ada toilet buat ngeluarin makanannya lagi). Sebenarnya yang berat itu kalau sudah makan, aku langsung lari segila-gilanya atau berenang. Karena kalau dimuntahin itu kan sakit," jelasnya.
Meski begitu, Tina Toon merasa berat badannya turun drastis dan menjadi langsing bukan karena menderita bulimia.
Melansir dari Medical News Today, bulimia nervosa atau bulimia adalah gangguan makan yang bisa mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi karena mengonsumsi makanan dalam jumlah besar secara singkat lalu membersihkannya karena menghindari kenaikan berat badan.
Baca Juga: Dengan Jalani Diet Vegan, Peneliti Sebut Pria Bisa Ereksi Lebih Tahan Lama
Caranya bisa termasuk dimuntahkan paksa, penggunaan obat pencahar atau diuretik berlebihan serta latihan fisik berlebihan.
Biasanya wanita atau pria yang menderita gangguan makan akan kehilangan kendali dan terlibat dalam upaya panik untuk menghilangkan perasaan ini.
Karena mereka membersihkannnya secara sembunyi-sembunyi, sehingga mereka sering menyembunyikan kondisi gangguan makannya dari publik dalam jangka waktu lama.
Penderita bulimia sering melakukan hal ini dalam upaya mencegah kenaikan berat badan, mengontrol dan atau mengatasi situasi yang sulit.
Adapun penyebab pasti bulimia belum diketahui. Tetapi, beberapa faktor dipercaya bisa mengembangkan kelainan makan, termasuk pengaruh genetik, lingkungan, psikologis dan budaya.
Seseorang yang menderita bulimia biasanya juga akan menunjukkan beberapa gejala yang merupakan akibat langsung dari muntah atau pembersihan makan lainnya, yaitu antara lain :
- Fluktuasi berat badan konstan
- Ketidakseimbangan elektrolit yang bisa menyebabkan aritmia jantung, henti jantung hingga kematian
- Pembuluh darah pecah di mata
- Kelenjar membesar di leher dan di bawah garis rahang
- Trauma oral, seperti leserasi paa lapisan mulut atau tenggorokan akibat muntah berulang
- Dehidrasi kronis
- Peradangan pada kerongkongan
- Refluks lambung kronis dan infertilitas
Kondisi bulimia juga bisa menyebabkan ketegangan atau masalah antara penderita dengan keluarga maupun teman-temannya.