"Jika Anda melakukan dua hal, yakni pengobatan sebagai pencegahan, bagi mereka yang sudah tertular virus HIV, dan PREP atau pre-exposure prophylaxis bagi mereka yang beresiko, wabah AIDS bisa dikendalikan bahkan diakhiri. Itu tentu, secara teori, bila semuanya diterapkan sepenuhnya,”beber Fauci.
PREP adalah istilah yang menunjukkan upaya pencegahan dengan mengonsumsi obat, seperti Truvada, untuk menghindari kemungkinan seseorang terinfeksi HIV.
Jumlah penderita baru HIV menurun secara dramatis sejak obat-obat itu digunakan dalam skala besar. Kematian terkait AIDS menurun lebih dari 55 persen sejak 2004, namun hanya sekitar 60 persen dari mereka yang mengidap HIV menjalani pengobatan.
Paul Kawata mengatakan, "Kita harus memahami bahwa HIV begitu banyak diskriminasi dan stigma.”
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia: 7 Kasus HIV AIDS Sepanjang 2019 Ini Sangat Menyedihkan!
Kawata bekerja untuk NMAC, sebauh organisasi yang memperjuangkan kesetaraan layanan kesehatan dan keadilan ras dalam memerangi AIDS. Ia mengatakan, virus itu tersebar di tempat-tempat di mana orang-orang menghadapi diskriminasi.
"Pertama, umumnya di kalangan orang-orang kulit berwarna. Kedua, di kalangan komuniats gay. Ketiga, di kalangan masyarakat miskin,” jelas Kawata.
Mayoritas penyandang HIV di AS adalah orang-orang miskin. Di luar AS, mayoritas penyandang HIV hidup di negara-negara berpendapatan rendah atau menengah. Remaja di mana pun di dunia beresiko tinggi tertular virus ini. Mereka memiliki sedikit akses ke uji HIV, layanan kesehatan dan konseling. Oleh karena itu, menurut Fauci, dunia membutuhkan hal lain selain obat.
"Kita tidak bisa membasmi HIV tanpa vaksin,”
Fauci mengatakan, kerja vaksin menjanjikan. Namun, yang terpenting untuk saat ini, mengusahakan orang-orang untuk menjalani tes HIV sehingga mereka yang sudah tertular menjalani pengobatan, dan menyediakan Truvada bagi orang-orang yang beresiko tertular dan memperlakukan HIV sebagai penyakit, bukan isu politik, moral dan sosial.
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Bagaimana Cara Mendukung Penderita HIV agar Tetap Sehat?