Suara.com - Mobile VCT Bantu Kasus HIV/AIDS di Bekasi Turun Hampir 50 Persen
Penanggulangan penyebaran HIV dan AIDS di Bekasi semakin kuat dengan dilakukann mobile VCT. Mobile VCT merupakan tes HIV yang dilakukan secara berpindah-pindah di populasi berisiko.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi, periode Januari-November 2019 telah tercatat 145 remaja positif mengidap HIV. Sementara untuk penyandang AIDS tidak ada atau zero untuk tahun ini.
"Data ini kami terima dari bulan Januari hingga Juli 2019 ini," kata Kabid Pencegahan dan Pengandalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Sukrawati, Minggu (1/12/2019).
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Wajah Gelap Penanggulangan HIV di Indonesia
Dezi menjelaskan jika dilihat data, terjadi penurunan hampir mencapai 50 persen tiap tahunnya untuk kasus HIV/AIDS. Hal itu dikarenakan, pemerintah daerah terus berupaya mencegah penularan HIV/AIDS dengan menggencarkan penyuluhan ke seluruh lapisan masyarakat khususnya anak-anak muda.
"Kami juga rutin lakukan kegiatan mobile VCT oleh Puskesmas dibantu LSM untuk tes HIV. Biasanya kita lakukan di lokasi populasi resiko tinggi di tempat hiburan malam, karoke, panti pijat, SPA dan lainnya," ungkapnya.
Dalam catatannya, pada tahun 2018 lalu tercatat sebanyak 360 orang dan 2017 ada 544 orang positif HIV. Sedangkan penyandang AIDS ada 7 orang untuk tahun 2018 dan 15 orang untuk tahun 2017.
"Kalau rentan usia mulai 16-40 tahun, tapi paling banyak angkatan kerja bahkan mulai menyasar ke usai produktif (remaja), SMP dan SMA sudah ada," ujarnya.
Pihaknya meminta penderita HIV/AIDS agar selalu minum obat antiretroviral (ARV) seumur hidup sehingga virus itu tak menularkan ke orang lain.
Baca Juga: Idap AIDS, Freddie Mercury Tak Beri Tahu Sang Ibu Hingga Akhir Hayat
Kemudian, diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan minimal satu tahun dua kali. Adapun penyebab terjangkit HIV/AIDS, dikarenakan perilaku berisiko seperti seks tanpa pengaman dan penggunaan narkoba dengan jarun suntik.