Suara.com - Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember merupakan momen tepat untuk mengingat kembali betapa kasus HIV AIDS masih memiliki begitu banyak pekerjaan rumah alias 'PR' yang harus dituntaskan. Mulai dari ketersediaan obat, sosialisasi pentingnya seks aman, pelayanan kesehatan yang belum optimal dan masih banyaknya perlakuan diskriminatif masyarakat terhadap Orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Ini dibuktikan dari sederet kasus seputar HIV AIDS yang diangkat oleh Suara.com sepanjang 2019. Tujuh berita terkait kasus HIV AIDS yang dirangkum Suara.com ini merupakan beberapa fakta dari sekian banyak kasus yang masih saja terjadi di masyarakat.
1. Orangtua Kurung Bocah Pengidap AIDS hingga Tewas, Permintaannya Bikin Sedih
Satu remaja pengidap HIV AIDS meninggal dunia, setelah dikurung orangtuanya. Kabar itu dibagikan oleh pekerja sosial Arm Ly melalui jejaring Twitter.
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Bagaimana Cara Mendukung Penderita HIV agar Tetap Sehat?
Orangtua bocah 15 tahun tersebut memilih mengurung anaknya di ruang kedap udara. Ayah dan ibunya merasa malu karena sang anak pengidap HIV AID.
2. Jika Disahkan, RUU KUHP Bisa Ganggu Pencegahan HIV-AIDS dan Program KB
Jika Disahkan, RUU KUHP Bisa Ganggu Pencegahan HIV-AIDS dan Program KB
Revisi Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) mengalami penolakan dari berbagai pihak karena dinilai sangat kontroversial.
Baca Juga: Hari AIDS Sedunia, Wajah Gelap Penanggulangan HIV di Indonesia
3. Menikah 6 Tahun dengan Pria Positif HIV/AIDS, Cuitan Wanita Ini Viral
Seorang wanita asal Malaysia mengunggah pengalamannya menikah selama 6 tahun dengan suami positif HIV/AIDS. menurut pengalamannya, tak ada yang harus dikhawatirkan dari pernikahannya dan semuanya berjalan lancar.
Wanita yang dipanggil Sis Hanan ini menikah dengan suaminya yang sudah positif HIV/AIDS sejak tahun 1993.
4. HIV AIDS di Tulungagung Kian Tinggi, Sebulan Rata-Rata 30 Orang Terdeteksi
HIV AIDS di Tulungagung Kian Tinggi, Sebulan Rata-Rata 30 Orang Terdeteksi
Angka pengidap HIV AIDS kian bertambah di Tulungagung, Jawa Timur.
5. Kisah Puger Juru Parkir Perawat Adha, Kerap Diusir Karena Stigma Aids
Sosok Puger Waluyo (45) seorang juru parkir yang merawat puluhan anak yang hidup dengan HIV/Aids (Adha), ternyata tidak begitu saja bisa mendapatkan tempat singgah. Ia harus melewati jalan yang terjal sebelum akhirnya ada pihak-pihak yang peduli terhadap keberadaan Adha.
Ketika kali pertama merawat Adha, Puger harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Ia bawa seorang bayi yang sudah positif HIV/Aids untuk dirawat di tempat yang sudah disewanya. Ia bersama rekan-rekan sesama relawan, begitu telaten merawat setiap Adha.
6. 14 Siswa SD Dikeluarkan dari Sekolah karena Mengidap AIDS
Sebanyak 14 siswa SD pengidap HIV AIDS dikeluarkan dari sekolah di Solo, Jawa Tengah. Mereka ditolak di sekolah.
Orangtua murid lain sekolah SD itu menolah ke - 14 siswa SD pengidap HIV AIDS tetap bersekolah. Para orangtua takut anak-anaknya tertular siswa SD pengidap HIV AIDS.
7. Penderita HIV AIDS Terancam Tak Bisa Konsumsi Obat ARV
Penderita HIV AIDS di Indonesia terancam tidak bisa mendapatkan obat Antiretroviral Fixed Dose Combination jenis Tenofovir, Lamivudin, Efavirens (ARV FDC TLE) untuk terapi pengobatan karena program pengadaan obat tersebut pada tahun 2018 gagal terlaksana.
"Proses pengadaan obat ARV Fixed Dose Combination jenis TLE ini di tahun 2018 dinyatakan gagal. Alokasi dana APBN tidak bisa tersalurkan untuk membeli obat tersebut," kata Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC), Aditya Wardhana, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/01/2018).