Suara.com - Patah Tulang Malah ke Tukang Urut, Apa Bahayanya?
Kaki merupakan bagian tubuh yang lebih sering terluka dibandingkan lengan. Cedera yang dialami biasanya otot tertarik, keseleo hingga patah tulang.
Tidak jarang saat masalah terjadi kita biasa pergi ke tukang urut dibanding ortopedi, padahal yang dialami patah tulang.
Doktes Spesialis Bedah Ortopedi, dr. Lingga Sintong, SpOT dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk menyarankan untuk tidak pergi ke tukang urut saat cedera, apalagi yang dialami patah tulang.
Baca Juga: Patah Tulang Rusuk Karena Berlebihan Pakai Tabir Surya, Kok Bisa?
Patah tulang atau dislokasi adalah tulang yang keluar dari sendinya.
"Lebih tidak disarankan diurut saat cedera, istirahatkan aja. Dampaknya kalau diurut saat cedera bisa tambah cedera, dan pasti sakit banget, tambah bengkak," ujar dr. Lingga di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (28/11/2019).
Istirahat yang dilakukan juga bukan berarti dibiarkan, karena penundaan maupun treatment yang salah bisa memperparah kondisi.
Apalagi cedera kaki di pergelangan kaki, bisa menghambat produktivitas, mengingat kaki adalah tumpuan beban tubuh, terlebih bagi para atlet yang biasanya mengandalkan semprotan.
"Ini semprotan mengurangi nyeri dan mengurangi peradangan, biasanya digunakan langkah pertama pada atlet yang memang ketika cedera harus melanjutkan permainan," jelas dr. Langga.
Baca Juga: Batuk Parah selama 3 Hari, Wanita 20 Tahun Alami Patah Tulang Rusuk
"(Pakai semprotan) kulitnya ditipu sebenarnya, karena sensasi semprotan ini dingin. Walaupun idealnya, ketika cedera tidak melanjutkan permainan," sambungnya.