Vagina Nyeri saat Bercinta? Kenali 7 Gejala Anda Kena Vaginismus

Kamis, 28 November 2019 | 21:05 WIB
Vagina Nyeri saat Bercinta? Kenali 7 Gejala Anda Kena Vaginismus
ilustrasi vagina nyeri
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vagina Nyeri saat Bercinta? Kenali 7 Gejala Anda Kena Vaginismus

Vaginismus dikategorikan sebagai kontraksi otot yang tidak disadari dan tidak dapat dikendalikan, dan terjadi secara terus menerus atau berulang di 1/3 daerah bagian luar vagina, yaitu daerah perineum sampai otot levator ani, dan otot pubococcygeus. 

Kondisi ini mengakibatkan kontraksi otot yang berlebihan sehingga menyebabkan nyeri sulit atau bahkan tidak dapat melakukan peneterasi saat berhubungan seksual. Hal ini terjadi karena otot puboccygeus berperan dalam proses buang air besar, buang air kecil, berhubungan seksual, orgasme, dan proses melahirkan. 

Agar terhindar dari risiko vaginismus, dr.Grace Valentine, SpOG, spesialis Obgin di Bamed Women’s Clinic menjabarkan ada tujuh gejala umum yang dialami perenderita vaginismus. Ditemui Suara.com, belum lama ini di Jakarta, berikut tanda-tandanya.

Baca Juga: 3 Mitos tentang Vagina, Tidak Ada Makanan yang Bisa Membuatnya Wangi!

Ilustrasi seorang perempuan merasakan sakit di area vagina. [shutterstock]
Ilustrasi seorang perempuan merasakan sakit di area vagina. [shutterstock]
  • Sensasi panas seperti terbakar, dan rasa sesak yang sangat nyeri saat berhubungan seks.
  • Penetrasi yang sulit, terasa ketat, nyaris tidak mungkin, serta sangat tidak nyaman.
  • Pada kasus yang parah, lubang vagina sepenuhnya menutup saat dilakukan penetrasi.
  • Rasa sakit seksual yang sedang berlangsung tidak diketahui, tanpa sebab yang jelas
  • Kesulitan memasukkan tampon atau menjalani pemeriksaan pelvis / ginekologis
  • Terjadi kaku otot pada anggota tubuh seperti kaki, punggung bawah, dan lain-lain, sehingga hubungan seksual yang sedang berlangsung pun berisiko terhenti akibat kekakuan otot ini.
  • Cenderung menghindari seks akibat rasa sakit dan sering gagal melakukan hubungan intim. 

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa faktor risiko vaginismus dapat disebabkan oleh riwayat kekerasan seksual atau trauma, prosedur medis yang menakutkan saat masa kecil, hubungan seksual pertama yang menyakitkan, masalah pada hubungan dengan pasangan, halangan seksual, takut hamil, trauma rasa sakit sebelumnya akibat infeksi, operasi, atau kondisi ginekologis lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI