Suara.com - Alat kontrasepsi IUD (Intrauterine Device) atau yang dikenal dengan KB Spiral, dianggap sebagai salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif. Perangkat ini memiliki tingkat efektifitas hingga 99 persen untuk mencegah kehamilan.
Meskipun dalam kasus yang sangat jarang, dilansir dari Insider, Anda tetap bisa hamil meski sudah menggunakan IUD. Dr. Thomas Ruiz, pimpinan OB-GYN di MemorialCare Orange Coast Medical Center, mengungkap jika Anda hamil meski sudah menggunakan IUD, itu mungkin karena salah satu dari tiga faktor berikut ini.
- IUD tidak ditempatkan dengan benar di dalam rahim.
- IUD dipasang dengan benar, tetapi rahim berkontraksi dan membuat perangkat copot. Jika ini yang terjadi, mungkin IUD akan jatuh atau tali IUD akan terasa tidak pada tempatnya. Itu sebabnya, kontrol lanjutan setelah pemasangan IUD wajib dilakukan.
- Seorang perempuan memiliki kelainan rahim yang tidak diketahui olehnya maupun dokter sampai semuanya terlambat.
"Tetapi pada kasus tertentu, penempatan yang tepat dan tanpa kelainan rahim, IUD, seperti bentuk kontrasepsi lainnya, tidak sepenuhnya menjamin pencegahan kehamilan. Kami tidak selalu tahu mengapa itu terjadi, tetapi itu bisa saja gagal," kata Ruiz.
Bagaimana kerja IUD sehingga dapat mencegah kehamilan?
Baca Juga: Studi: KB Spiral Dinilai Dapat Turunkan Risiko Kanker Ovarium!
Ada dua jenis IUD, yakni satu yang mengandung tembaga dan satu yang menghasilkan progestin, yang merupakan bentuk sintetis dari hormon progesteron. Keduanya menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi sperma untuk mencegahnya membuahi sel telur.
IUD tembaga melepaskan ion tembaga yang menghambat sperma. Sedangkan progestin dari IUD jenis satunya menyebabkan perubahan yang juga menurunkan risiko kehamilan. Khususnya, lapisan rahim Anda akan menipis dan lendir serviks mengental, pada dasarnya ini akan menghalangi jalur sperma menuju sel telur.
Apa yang terjadi jika Anda hamil meski sudah menggunakan IUD?
Jika Anda curiga hamil meski sudah menggunakan salah satu jenis IUD, Anda harus segera mengunjungi dokter, demikian dikatakan Dr. Felice Gersh, MD, Direktur Integrative Medical Group. Itu karena kehamilan dengan IUD lebih cenderung ektopik, yang dapat mengancam jiwa.
"Orang-orang bisa hamil dan jika itu terjadi, mungkin ada komplikasi yang signifikan, jadi mereka harus waspada kalau-kalau sesuatu seperti itu harus terjadi pada mereka," kata Gersh.
Baca Juga: 5 Mitos KB Spiral yang Tak Perlu Dipercayai, Salah Satunya Ganggu Kesuburan
Tetapi kadang-kadang bisa sulit untuk mengetahui apakah Anda sedang hamil saat menggunakan IUD. Ini dikarenakan, pada sekitar 50 persen perempuan yang menggunakan IUD progestin berhenti mengalami menstruasi, yang membuatnya sulit untuk menentukan apakah benar mereka hamil atau tidak.
"Sangat penting untuk menyadari bahwa IUD dapat gagal," kata Gersh.
Karena itu, carilah perdarahan atau rasa sakit yang tidak normal, yang bisa menjadi tanda kehamilan Anda ketika menggunakan IUD. Dalam hal ini, dokter dapat melepas IUD.
Jika Anda memiliki kehamilan ektopik, itu berarti sel telur telah melekat pada bagian luar rahim dan Anda memerlukan obat atau operasi tambahan untuk mengangkatnya.
Namun, jika kehamilan saat ini sehat, Anda dapat menghentikannya. Ketahuilah bahwa jika Anda hamil saat Anda sedang menggunakan IUD, Anda berisiko lebih tinggi mengalami persalinan prematur, keguguran, dan infeksi bahkan jika IUD dilepas, demikian tutup Gersh.