Meski Gejala Umum Sama, Depresi pada Wanita dan Pria Itu Berbeda

Kamis, 28 November 2019 | 11:13 WIB
Meski Gejala Umum Sama, Depresi pada Wanita dan Pria Itu Berbeda
Ilustrasi depresi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baik wanita maupun pria dapat mengalami depresi dengan cara yang berbeda. Meski mereka juga akan mengalami tanda serta gejala umum, perlu dipahami bahwa mereka memiliki perbedaan mengalami depresi, kata peneliti.

"Kami telah mengetahui tentang perbedaan depresi berdasarkan jenis kelamin, dan sangat penting untuk mereka memahami penyakitnya," kata Jill Goldstein, direktur penelitian di Connors Center for Women's Health and Gender Biology di Brigham and Women's Hospital, Boston.

Salah satu perbedaan terbesarnya adalah wanita memiliki risiko sekitar dua kali lebih besar dalam mengembangkan depresi daripada pria. Kata Goldstein, ini disebabkan oleh kondisi biologis, seperti hormon dan gen yang terganggu ketika daerah otak berkembang saat wanita dan pria masih janin.

Melansir Live Science, berikut beberapa perbedaan depresi pada wanita dan pria.

Baca Juga: Depresi Ternyata Bisa Menular, Ini Penjelasannya

1. Wanita cenderung merenung saat tertekan

Memikirkan dan mengulangi perasaan negatif, terjadi lebih sering pada wanita yang mengalami depresi. Perilaku ini mungkin melibatkan self-talk negatif, menangis tanpa alasan yang jelas dan menyalahkan diri sendiri.

Perenungan tidak membantu orang dan pada kenyataannya cenderung membuat mereka merasa lebih buruk, kata Goldstein. Tidak seperti wanita, pria cenderung mengalihkan perhatian ketika merasa down, yang membantu meringankan depresi.

Ilustrasi perempuan merasa stres dan depresi (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan merasa stres dan depresi (Shutterstock)

2. Pria yang depresi cenderung menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang

Pria dapat minum alkohol dengan jumlah lebih banyak atau beralih ke obat-obatan terlarang untuk mengobati diri mereka sendiri sebelum timbulnya depresi dan ini utamanya berlaku untuk remaja pria, kata Goldstein. Pada pria dan remaja laki-laki, depresi pun cenderung diekspresikan dengan kemarahan, tambah Goldstein.

Baca Juga: Agar Hubungan Tetap Langgeng, Begini Cara Membantu Pasangan yang Depresi

Sedangkan pada wanita, penyalahgunaan obat-obatan cenderung terjadi setelah timbulnya depresi atau ketika tingkat kecemasan meningkat.

3. Wanita merespons secara berbeda terhadap tekanan

Wanita mungkin lebih cenderung menjadi depresi dalam menanggapi peristiwa stres. Mereka cenderung merespons dengan cara yang memperpanjang perasaan stres mereka lebih daripada pria.

Ini mungkin karena interaksi antara hormon stres, hormon reproduksi wanita dan neurotransmiter pengatur suasana hati.

Ilustrasi alkohol dan obat tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi alkohol dan obat-obatan terlarang. (Shutterstock)

4. Gejala depresi pria mungkin lebih sulit dikenali oleh orang lain

Dokter dan bahkan anggota keluarga mungkin tidak mengetahui gejala depresi pria, sehingga mereka dapat berakhir dengan depresi berat sebelum terdeteksi.

5. Pria lebih cenderung melakukan bunuh diri

Karena gejala depresi pada pria dapat berlangsung lebih lama tanpa didiagnosis atau diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lebih dahsyat.

Pria yang menderita depresi juga lebih mungkin berhasil daripada wanita, ketika mereka mencoba bunuh diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI