Suara.com - 6 Risiko yang DIhadapi Ibu Hamil di Atas Usia 35 Tahun.
Banyak orang yang percaya bahwa sebelum 20 tahun, perempuan tidak dianjurkan untuk hamil karena organ-organ tubuh perempuan disebut belum matang. Namun, jika terlalu tua juga, yakni di atas 35 tahun, kehamilan juga tidak dianjurkan karena ada beberapa risiko di baliknya.
Dikutip Hello Sehat, ada beberapa risiko yang dapat dialami perempuan hamil pada saat usianya sudah lebih dari 35 tahun. Berikut daftarnya.
1. Penyakit diabetes gestasional
Baca Juga: Perut Wanita Ini Besarnya Melebihi Ibu Hamil, Ternyata Gara-Gara Kista
Hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko memgalami penyakit diabetes gestasional yang lebih tinggi karena pengaruh hormon kehamilan. Oleh karena itu, Anda harus mengontrol kadar gula dalam darah Anda melalui asupan makanan yang sehat. Jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga untuk mencegah penyakit tersebut memburuk. Beberapa kondisi mungkin mengharuskan Anda untuk mengonsumsi obat. Diabetes gestasional yang tidak diobati dapat menyebabkan bayi tumbuh lebih besar dan akan mempersulit proses kelahiran.
2. Penyakit hipertensi gestasional
Perempuan yang hamil di atas usia 35 tahun juga rentan menderita hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi selama kehamilan). Hipertensi gestasional dapat mengurangi suplai darah ke plasenta. Periksakan selalu kehamilan Anda ke dokter secara rutin. Dokter akan selalu memantau tekanan darah Anda serta pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Kelahiran prematur dan bayi BBLR
Kehamilan di usia 35 tahun atau lebih berisiko untuk melahirkan bayi prematur. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis, bayi kembar, atau masalah lainnya. Perempuan di atas 35 tahun mempunyai peluang yang lebih tinggi untuk hamil kembar atau lebih, terutama jika kehamilan terjadi dengan bantuan terapi kesuburan.
Baca Juga: Ibu Hamil Tak Perlu Takut, Kontak dengan Kucing Tidak Akan Menularkan Tokso
Bayi lahir prematur (sebelum usia kandungan 37 minggu) biasanya mengalami BBLR (Berat Badan Bayi Rendah). Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan bayi belum sempurna saat dilahirkan. Bayi yang lahir terlalu kecil dapat meningkatkan risiko bayi memiliki masalah kesehatan pada usia selanjutnya.
4. Bayi lahir caesar
Kehamilan pada usia lebih tua atau di atas 35 tahun meningkatkan risiko ibu menderita komplikasi penyakit saat hamil sehingga bayi harus dilahirkan dengan operasi caesar. Salah satu keadaan yang menyebabkan bayi harus dilahirkan lewat operasi caesar adalah plasenta previa, yaitu keadaan plasenta yang menghalangi leher rahim (serviks).
5. Ketidaknormalan kromosom
Bayi yang lahir dari perempuan yang hamil di usia 35 tahun atau lebih dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti Down Syndrome. Semakin tua usia ibu saat hamil, semakin besar kemungkinan bayi terkena Down syndrome.
6. Keguguran atau kematian saat lahir
Kedua hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis ibu atau kelainan kromosom pada bayi. Risiko ini meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu di atas usia 35 tahun. Untuk mencegah hal ini terjadi sebaiknya periksakan kehamilan Anda secara rutin, terutama selama minggu-minggu terakhir kehamilan.