Viral WNI Bawa Bubuk Tawas Dikira Narkoba, Padahal Ini Manfaatnya

Rabu, 27 November 2019 | 15:29 WIB
Viral WNI Bawa Bubuk Tawas Dikira Narkoba, Padahal Ini Manfaatnya
WNI yang ditahan polisi Singapura karena bedak tawas (Instagram/@falsely arrest)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini seorang wanita Indonesia, Sharonia Paruntu menjadi perbincangan publik lantaran ditahan oleh pihak kepolisian Singapura selama 14 jam. Sharonia dan teman-temannya dituding membawa bubuk narkoba yang aslinya hanya bedak tawas.

Sebelumnya dilansir dari The New Paper, Sharonia sengaja membawa bubuk tawas tersebut ketika hendak merayakan ulang tahunnya di W Singapura, Sentosa Cove bersama teman-temannya. Ia menyimpan bedak tawas tersebut di kantong plastik kecil yang bisa dibuka tutup.

Staf hotel pun mengira bedak tawas itu merupakan narkoba. Sehingga polisi mengamankan Sharonia dengan seorang pria dan 3 teman perempuannya yang masih berusia 18 dan 19 tahun selama 14 jam.

Mereka melakukan tes urine dan sebagainya yang menunjukkan hasil negatif. Sehingga Sharonia pun dibebaskan dan menjelaskan bahwa itu hanya bedak tawas untuk ketiak.

Baca Juga: Tak Hanya Bedak, 4 Makanan dan Minuman Ini Juga Sempat Disangka Narkoba

Anda pasti juga sudah tidak asing lagi dengan bedak tawas. Bubuk berwarna putih ini digunakan untuk mengatasi bau ketiak sejak lama.

WNI ditahan 14 jam karena bawa bedak ketiak (Twitter/amrazing)
WNI ditahan 14 jam karena bawa bedak ketiak (Twitter/amrazing)

Melansir dari Metropolitan Girls, bedak tawas termasuk bahan alami ramah lingkungan yang terbuat dari garam mineral. Umumnya, tawas adalah alumunium potassium sulfate yang murni dan tisak berbau.

Di Filipina, bedak tawas cukup populer karena bisa menggantikan fungsi deodoran biasa. Bedak ini pun sangat mudah ditemukan di toko kecantikan hingga pedagang kaki limaa.

Cara bedak tawas bekerja dengan menerapkannya pada area yang bekeringat di siang hari. Bedak tawas juga bisa membantu mengatasi pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau badan.

Bubuk tawas yang dibawa WNI ke Singapura (Instagram/@falsely arrest)
Bubuk tawas yang dibawa WNI ke Singapura (Instagram/@falsely arrest)

Adapun 5 manfaat lainnya dari penggunaan bedak tawas, antara lain :

Baca Juga: Gara-gara Bedak Ketiak, Cewek Indonesia 14 Jam Ditahan Polisi Singapura

1. Deodoran yang efektif

Bedak tawas bisa digunakan sebagai deodoran yang efektif mengatasi bauk ketiak. Cara menggunakannya, letakkan bubuk di ketiak setelah habis mandi seperti menggunakan deodoran biasa.

Anda juga bisa mencampur sedikit air ke dalam bubuk tawas sebelum dioleskan ke ketiak. Bedak tawas juga memiliki efek memutihkan dan mencerahkan kulit area ketiak.

2. Aftershave untuk pria dan wanita

Anda juga bisa menggunakan bedak tawas sebagai aftershave setelah mencukur rambut ketiak. Tetapi, berhati-hatilah ketika menggunakan bubuk tawas sebagai aftershave.

Karena area kulit ketiak yang baru saja dicukur lebih sensitif dan bubuk tawas terbuat dari garam mineral yang mungkin saja bisa menimbulkan iritasi.

3. Mencegah bau kaki

Sama seperti ketiak, kaki juga bisa menimbulkan bau menyengat. Pakai bedak tawas sebelum tidur bisa mengatasi bau kaki. Karena, tawas membantu meringankan gejala keringat di pagi hari dan sepanjang hari yang bisa menyebabkan bau.

4. Menyembuhkan sariawan

Bedak tawas juga bisa digunakan sebagai penyembuhan luka di dalam mulut, seperti sariawan. Tetapi, cara ini pasti akan terasa menyakitkan dan tidak nyaman.

Caranya, oleskan bedak tawas ke sariawan. Bedak tawas dapat membantu mengobati rasa sakit dan menyembuhkan luka lebih cepat.

Umumnya dilansir dari Medical Health Guide, bedak tawas aman untuk penggunaan topikal sebagai deodoran, astringent, obat kumur dan mencuci kulit. Bedak tawas juga aman untuk bayi, wanita hamil hingga ibu menyusui.

Tetapi, bubuk tawas yang merupakan alumunium kalium sulfat bisa memberikan efek samping pada sperma pria. Sebuah penelitian dalam “Jurnal Fisiologi dan Farmakologi India” 1998, konsentrasi larutan tawas yang berbeda memiliki efek berbeda pada sperma, motilitas / kematian dan tingkat fruktosa semen. Konsentrasi yang lebih tinggi memiliki efek yang lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI