Suara.com - Ayah Nindy Ayunda meninggal dunia karena serangan jantung setelah makan siang, kemarin Minggu (24/11/2019). Sebelum meninggal karena sakit jantung, ayah Nindy Ayunda ternyata juga sakit mata dan ginjal.
Hal tersebut diungkap oleh Ussy Sulistiawaty ketika melayat ayah Nindy Ayunda di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2019). Ussy Sulistiawaty pun mengaku justru tak mengetahui kalau ayah Nindy menderita penyakit jantung.
"Yang aku tahu sakit di mata. Mbu (panggilan Nindy) juga ceritanya ada masalah di mata terus merembet ke ginjal. Aku nggak tahu kalau ada sakit jantung," ujar Ussy Sulistyawati.
Bahkan menurut Ussy Sulistiawaty, Nindy Ayunda berencana akan memeriksa keadaan jantungnya dalam waktu dekat ini.
Baca Juga: Berkat Anjing Peliharaan, Wanita Ini Jadi Tahu Mengidap Kanker Ovarium
"Kalau nggak salah besok atau kapan gitu mau cek kesehatan jantung. Jadi kan diobatinnya satu persatu, sarafnya, kemudian ginjalnya, terus baru mau cek ke jantung," jelasnya.
Perlu diketahui seseorang dengan penyakit ginjal lebih berisiko tinggi mengalami masalah jantung. Melansir dari hellosehat.com, jantung dan ginjal adalah dua organ yang saling berkaitan.
Jantung memompa darah segar beroksigen ke seluruh bagian tubuh untuk memastikan setiap sel, organ dan sistem di dalam tubuh agar tetap berfungsi baik.
Ginjal termasuk salah satu organ yang berfungsi mengontrol tekanan darah, memproduksi sel darah merah, membersihkan darah dan mengeluarkan produk limbah serta kelebihan air dalam tubuh.
Tanpa jantung, ginjal tidak akan memiliki oksigen yang dibutuhkan darah untuk melakukan fungsinya. Sedangkan jantung tanpa ginjal akan bekerja terlalu keras atau tidak berfungsi sama sekali.
Baca Juga: Mengkhawatirkan, Kasus Kanker Dubur Meningkat di Amerika Serikat
Karena itu, ginjal yang tidak berfungsi normal bisa menyebabkan penyakit jantung. Penyakit ginjal dan jantung juga memiliki kesamaan, yakni disebabkan oleh diabetes dan tekanan darah tinggi.
Jika seseorang menderita diabetes, maka glukosa dalam darahnya dapat merusak banyak organ tubuh seiring berjalannya waktu, termasuk jantung dan ginjal.
Selain itu, diabetes juga menyebabkan pembuluh darah kecil di tubuh terluka. Bila pembuluh darah di ginjal terluka, maka ginjal tidak dapat membersihkan darah dengan benar. Akibatnya, tubuh Anda akan menyimpan lebih banyak air dan garam.
Begitu pula dengan tekanan darah tinggi yang menyebabkan aliran darah terus menekan dinding pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah yang akhirnya bisa merusak jantung.
Arteri yang rusak ini tidak mampu mengantarkan cukup darah ke setiap jaringan ginjal dan menyaring darah Anda sebaik yang seharusnya.
Pada akhirnya tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah. Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras.
Ginjal yang rusak juga akan gagal mengatur tekanan darah, aldosteron, jadi bekerja terlalu keras untuk meningkatkan suplai darah ke ginjal.
Jantung kemudian harus memompa semakin banyak darah, dan akhirnya menderita peningkatan beban kerja. Padahal sudah terlebih dulu terbebani oleh tekanan darah tinggi.