Jika seseorang menderita diabetes, maka glukosa dalam darahnya dapat merusak banyak organ tubuh seiring berjalannya waktu, termasuk jantung dan ginjal.
Selain itu, diabetes juga menyebabkan pembuluh darah kecil di tubuh terluka. Bila pembuluh darah di ginjal terluka, maka ginjal tidak dapat membersihkan darah dengan benar. Akibatnya, tubuh Anda akan menyimpan lebih banyak air dan garam.
Begitu pula dengan tekanan darah tinggi yang menyebabkan aliran darah terus menekan dinding pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah yang akhirnya bisa merusak jantung.
Arteri yang rusak ini tidak mampu mengantarkan cukup darah ke setiap jaringan ginjal dan menyaring darah Anda sebaik yang seharusnya.
Baca Juga: Berkat Anjing Peliharaan, Wanita Ini Jadi Tahu Mengidap Kanker Ovarium
Pada akhirnya tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah. Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah, atau mengeras.
Ginjal yang rusak juga akan gagal mengatur tekanan darah, aldosteron, jadi bekerja terlalu keras untuk meningkatkan suplai darah ke ginjal.
Jantung kemudian harus memompa semakin banyak darah, dan akhirnya menderita peningkatan beban kerja. Padahal sudah terlebih dulu terbebani oleh tekanan darah tinggi.