Anda Tak Suka Makan Sayur? Bisa Jadi Gen Penyebabnya

Minggu, 24 November 2019 | 19:10 WIB
Anda Tak Suka Makan Sayur? Bisa Jadi Gen Penyebabnya
Anda Tak Suka Makan Sayur? Bisa Jadi Gen Penyebabnya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sayuran memang sangat bermanfaat bagi kesehatan, tetapi faktanya sebagian orang tak suka sayur.

Kebanyakan yang makan pun bahkan mengaku terpaksa menyantap sayur demi kesehatan. Sementara sebagian lainnya sama sekali tak mau makan sayur dengan berbagai alasan.

Berbicara tentang orang yang tak suka sayur, para peneliti berupaya mencari tahu penyebabnya.

Mengutip laman Healthline, Minggu (24/11/2019) para peneliti Universitas Kentucky percaya bahwa ada gen tertentu yang membuat senyawa di beberapa sayur terasa pahit bagi sebagian orang. sehingga mereka menghindari sayuran bergizi, sehat bagi jantung seperti brokoli, kubis Brussel, dan kubis.

Baca Juga: Anak Nggak Suka Makan Sayur? Jangan-jangan karena Genetik

Orang-orang semacam itu juga mungkin memiliki kepekaan yang serupa dengan cokelat hitam, kopi, dan bir, menurut Jennifer L. Smith, seorang perawat terdaftar dan rekan pascadoktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Kentucky dan salah satu penulis studi pendahuluan.

Penelitian ini didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa genotipe (gen) dikaitkan dengan jenis sayuran yang dimakan oleh mahasiswa.

Smith mengatakan bahwa manusia dilahirkan dengan dua salinan gen perasa yang disebut TAS2R38. Mereka yang mewarisi dua salinan varian yang disebut AVI, sambung dia, tidak peka terhadap rasa pahit. Tetapi mereka yang mewarisi satu salinan AVI dan satu salinan PAV sangat sensitif terhadap rasa pahit.

Untuk membuktikannya, para peneliti menyelidiki kemungkinan bahwa hubungan ini ada pada orang dengan dua atau lebih faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Selama periode 3 tahun, mereka melakukan analisis data sekunder menggunakan sampel dari penelitian sebelumnya yang menyelidiki interaksi gen pada orang yang berisiko penyakit kardiovaskular. Mereka menganalisis kuesioner frekuensi makanan dari 175 orang.

Baca Juga: Kena Penyakit Autoimun, Ashanty Disebut Lebih Sering Makan Sayur

Usia rata-rata responden adalah 52 tahun. Lebih dari 70 persen di antaranya adalah perempuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI