Suara.com - Nina Zatulini mengaku dirinya mendapat berbagai komentar negatif tentang penampilan fisiknya yang berubah sejak melahirkan buah hatinya.
Berat badan Nina memang naik drastis selama memberikan ASI ekslusif, hingga membuat warganet melakukan body shaming padanya.
"Tapi ada aja yang komentarin kok gendut. Aku lebih ke anak sih karena lagi menyusui kan," kata Nina Zatulini, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019).
Meski terkadang tidak memedulikan apa yang dikatakan warganet, dalam beberapa kesempatan komentar tersebut pernah dibalas langsung olehnya.
Baca Juga: Kena Body Shaming, Nina Zatulini Belum Berniat untuk Jalani Diet
"Itu normal sih, cuma kalau sensitif aku sedih kalau dibilang gendut. Kadang kalau lagi sensitif aku bales. Kalau sudah mengganggu aku block. Banyak komennya yang negatif, aku anggep aja, 'ya sudahlah pasti ada posisi orang komentar. Anggap angin lalu aja'," sambungnya.
Melansir Healthline, ada beberapa alasan bertambahnya berat badan ibu selama menyusui.
- Mereka makan untuk dua orang, yaitu sang ibu dan buah hatinya.
- Menjadi sangat lapar, ini biasanya terjadi karena sang ibu takut kehilangan persediaan ASI.
- Kurang tidur, yang dapat membuat hormon rasa lapar (ghrelin) meningkat dan hormon kenyang (leptin) menurun.
- Hormon prolaktin atau hormon penyimpan lemak bisanya dikeluarkan pasca melahirkan untuk merangsang produksi susu.
- Stres, yang merupakan faktor risiko penambahan berat badan setelah melahirkan.
Jadi, menurut ahli diet Abbey Sharp, menyusui bukanlah saat yang pas untuk mengurangi berat badan. Tetapi jangan khawatir, masa ini akan berlalu, katanya.