Suara.com - Anak berkebutuhan khusus (ABK) ada di sekitar kita, dengan tingkat kebutuhan khusus yang berbeda-beda. Ada anak dengan autisme, sindrom down, ADHD, dan sederet kondisi lainnya.
Tapi, seringkali orang kerap menyamaratakan anak berkebutuhan khusus. Padahal, faktanya, setiap kondisi ABK berbeda-beda. Seperti halnya autisme dan sindrom Down.
"Sindrom Down tipe muka (anak)nya sama semua, mau kulit putih, hitam, mau dari ras manapun sama," ujar ortopedagog Nuryanti Yamin di Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019).
"Kalau autisme, anak-anaknya cantik-cantik, ganteng-ganteng. Pokokya kalau dia nggak nyengir sendiri dan flaping, nggak bakal kelihatan dia anak autisme," sambungnya.
Baca Juga: Walau Berkaitan dengan Autisme, Persalinan Caesar Tak Perlu Dihindari
Sementara itu, jika dilihat dari karakter, kepribadian dan pola pikir anak dengan autisme hanya mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan bersosialisasi. Bahasa mereka hanya mereka saja yang bisa mengerti.
"Dia minta sesuatu nggak bisa ngomongnya. Jadi dia sama temannya saja yang tahu. Itu karena ketidakmampuan ia dalam berbahasa," jelasnya.
Diakui Nuryanti, keunggulan anak autis ada pada sesuatu dalam bentuk visual dan konsenterasi hitung-hitungan, seperti sains, matematika, programing, coding, hingga melukis dan bermain musik. Karena lewat kegiatan-kegiatan ini mereka bisa mengekspresikan perasaan apa yang sedang ingin mereka sampaikan. Jadi berkomunikasi lewat seni atau gambar jadi cara yang efektif untuk mereka.
"Salah satu cara yang terbukti efektif dalam mengembangkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak dengan autisme adalah melalui kegiatan seni," tutupnya.
Baca Juga: Bikin Haru, Kisah Penerbangan Seorang Ibu dengan Anak Autisme