Berbulan-bulan Sulit Bernapas, Ternyata Pria Ini Alergi Selimutnya Sendiri

Rabu, 20 November 2019 | 15:21 WIB
Berbulan-bulan Sulit Bernapas, Ternyata Pria Ini Alergi Selimutnya Sendiri
Ilustrasi pria sesak napas (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki berusia 43 tahun asal Inggris mengatakan pada dokternya bahwa ia mengalami kelelahan dan sulit bernapas selama tiga bulan ini. Padahal, ia mengaku tidak memiliki hewan peliharaan.

Dokter pun mendiagnosisnya dengan infeksi pernapasan, meski sang pria tidak merokok atau memiliki gejala infeksi pernapasan lainnya seperti demam atau pilek.

Pada bulan-bulan berikutnya, gejala sang pria justru makin memburuk. Melansir Insider, kondisinya dirasa makin parah setiap ia berada di dalam kamar. Bahkan ia mengaku dirinya sampai tidak dapat bernapas.

Akhirnya sang dokter pun memintanya berkonsultasi pada seorang spesialis. Tidak perlu menjalani CT scan paru-paru, sebulan kemudian seorang spesialis mendiagnosisnya dengan pneumonitis hipersensitivitas.

Baca Juga: Sesak Napas pada Malam Hari Cukup Mengganggu, Atasi dengan 5 Cara Ini

ilustrasi pria sesak napas (Shutterstock)

Ini adalah kondisi ketika paru-paru akan meradang karena menghirup alergen seperti debu, jamur, atau bahan kimia, tulis American Lung Association.

Dalam kasus pria ini, ternyata kondisi kesehatannya itu disebabkan oleh perubahan pada tempat tidurnya, ia sangat alergi terhadap selimut bulu dan bantal barunya.

Begitu mengetahui penyebabnya, sang pria langsung membuang selimut bulu dan bantal barunya. Setelah kedua benda ini tak lagi berada di sekitarnya, sang pria pun mulai mengalami peningkatan kemampuan bernapas.

Dokter spesialisnya pun meresepkan steroid oral kepada pria itu agar diminum setiap hari untuk membantu meningkatkan fungsi paru-parunya, yang telah menurun secara signifikan selama beberapa bulan karena alergi.

Menurut dokter yang menulis kasus ini di BMJ Case Reports, orang yang secara teratur menghirup alergen seperti pria ini dapat menunjukkan gejala pada tiga minggu hingga lima tahun.

Baca Juga: Bocah Obesitas di Karawang Meninggal, Sesak Napas karena Sakit Jantung?

Dengan memerhatikan gejalanya, seperti napas terdengar kasar, berkeringat di malam hari, batuk kering dan penurunan berat badan dapat membuat seseorang didiagnosis dengan penyakit ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI