Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumut, Dana Prima Tarigan mengatakan pertambangan emas di Mandailing Natal telah menjamur. Menurutnya, masih banyak pertambangan emas di wilayah itu yang masih menggunakan merkuri. Padahal sudah jelas bahwa merkuri sangat berbahaya terutama bagi wanita hamil.
"Banyak tambang yang tak memiliki izin dan milik pribadi. Kadang pemiliknya bukan masyarakat itu sendiri tapi ada pemodalnya dan membahayakan karena merkurinya tidak terkontrol dan dibuang begitu saja ke sungai. Ini dampak yang sudah kami peringatkan beberapa tahun lalu. Kalau tidak ada penindakan dan digunakan secara bebas, ini akan membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar," kata Dana seperti mengutip VOAIndonesia.
Sementara itu Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Djati Witjaksono Hadi mengatakan Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) saat ini sedang memverifikasi kasus merkuri dari tambang emas yang diduga mencemari lingkungan.
"Saat ini dengan laporan itu dari direktorat jenderal yang menangani masalah merkuri sudah melakukan verifikasi ke sana. Tentang kebenaran itu disebabkan oleh karena terpapar penambangan atau tidak," katanya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Dari 4 Bayi Ini, Mana yang Menurut Anda Bayi Perempuan?