Manjujai, Budaya Minangkabau yang Ampuh Tangkal Stunting di Sumatera Barat

Rabu, 20 November 2019 | 07:35 WIB
Manjujai, Budaya Minangkabau yang Ampuh Tangkal Stunting di Sumatera Barat
Budaya Manjujai di Sumatera Barat terbukti bisa tekan angka stunting. Apa itu manjujai? (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manjujai, Budaya Minangkabau yang Ampuh Tangkal Stunting di Sumatera Barat

Sesaat sebelum puji-pujian bagi Rasullah SAW ia lantunkan, Sutisna mengajak bicara boneka yang sedang ditimangnya pelan-pelan.

"Nyo minta disalaweikan. A jadi bialah awak salawatkan dulu yo... Piciangkan mato dulu yo.... Awak salawatkan dulu," ucapnya lembut pada boneka berbaju merah muda di tangan.

Bila dilihat tanpa konteks yang utuh, perempuan paruh baya itu bisa saja dianggap setengah waras. Tapi apa yang ia lakukan adalah bentuk dedikasi memperkenalkan ilmu pola asuh berbasis kearifan lokal masyarakat Minangkabau yang disebut Manjujai.

Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional: Stunting dan JKN Jadi Isu Prioritas

"Manjujai itu mengajak anak berbicara, menasehati, merangsang anak lewat harapan kita," kata Ketua Umum Bundo Kanduang Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Gusnawilis saat ditemui Suara.com beberapa waktu lalu.

Saat menjelaskan itu semua, Gusnawilis tak sendiri. Ia bersama empat anggota Bundo Kanduang Kabupaten Tanah Datar yang lain termasuk Sutisna, menyambut kedatangan Suara.com di markas besar mereka, Balai Adat Tantejo Gurhano, Kota Batusangkar, Sumatera Barat.

Secara bergantian, kelimanya menjelaskan satu-persatu konsep anyar yang baru diketahui oleh Saya, jurnalis Suara.com yang bertugas meliput. Mulai dari apa itu arti manjujai sampai apa itu Bundo Kanduang serta tugas-tugas yang diembannya.

Diceritakan oleh Gusnawilis, manjujai atau jujai merupakan tradisi turun-menurun masyarakat komunitas Minangkabau yang ada di Sumatera Barat.

Secara harafiah manjujai bisa diartikan sebagai nina bobo. Bentuk manjujai pun beragam mulai dari ungakapan atau idiom, pantun, lagu, permainan sederahana hingga salawat yang dilantunkan ketika anak sedang disusui atau ditimang.

Baca Juga: Cegah Stunting, Remaja Perlu Mendapat Edukasi Soal Gizi dan Nutrisi

Liputan Khas Bundo Kanduang di Tanah Datar, Sumatera Barat. (Suara.com/Risna Halidi)
Liputan Khas Bundo Kanduang di Tanah Datar, Sumatera Barat. (Suara.com/Risna Halidi)

Bagi peneliti, manjujai ternyata lebih dari sekadar tradisi. Manjujai dianggap mampu memberikan stimulasi psikososial yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

Studi Ungkap Manfaat Manjujai Bagi Anak

Bukan omong kosong orang tua zaman dulu, manjujai terbukti secara ilmiah memiliki manfaat positif bagi anak.

Setidaknya begitu yang coba dibuktikan oleh peneliti dan ahli gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas Padang, Dr. Helmizar, SKM, M. Biomed.

Ingin tahu lebih lengkap soal manjujai dan dampaknya pada pencegahan stunting? Simak di halaman selanjutnya ya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI