Viral Video Paru-Paru Pria Menghitam akibat Merokok selama 30 Tahun

Selasa, 19 November 2019 | 19:32 WIB
Viral Video Paru-Paru Pria Menghitam akibat Merokok selama 30 Tahun
Ilustrasi lelaki merokok (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini kita diberi tahu bahwa paru-paru seorang perokok aktif akan berubah warnanya menjadi kehitaman, tetapi kita tidak pernah benar-benar melihat bentuknya. Dan sekarang Anda dapat melihatnya.

Beberapa waktu ini sebuah foto paru-paru yang terlihat menghitam menjadi viral di media sosial, Asia Wire.

Melansir World of Buzz, paru-paru ini adalah milik seseorang yang mendonorkan paru-parunya di Rumah Sakit Rakyat Wuxi di Jiangsu, China.

Menurut laporan, seorang dokter bernama Chen Jingyu dan timnya sedang memilih paru-paru yang akan disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Namun setelah melihat bentuk paru-parunya, ia memutuskan untuk menolak.

Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh di 20 Menit Pertama Berhenti Merokok

Dokter menduga paru-paru ini didonorkan oleh seorang pria berusia 52 tahun yang diketahui sudah menjadi perokok berat selama 30 tahun dan dia sering merokok sebungkus sehari.

Paru-paru perokok (AsiaWire/Cheng Jiangyu)
Paru-paru perokok (AsiaWire/Cheng Jiangyu)

Sang pria ini dinyatakan meninggal dan ingin menyumbangkan organnya.

Namun, bukannya berwarna pink sehat seperti yang diharapkan, petugas medis terkejut melihat paru-parunya berwarna hitam akibat tar dan tembakau.

Mereka pun menyadari paru-paru tersebut tidak dapat digunakan, meski tes awal menunjukkan paru-paru tersebut berfungsi dengan baik.

Dokter mengatakan paru-paru tersebut memiliki beberapa masalah, seperti kalsifikasi paru, penyakit paru bulosa, dan emfisema paru sebagai akibat dari merokok selama 30 tahun.

Baca Juga: Mulai 1 Januari 2020, Merokok Sembarangan di Bandung Didenda Rp 50 Juta

Dr. Chen pun menulis diunggahannya menggunakan tagar "jieyan" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin berarti "berhenti merokok".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI