Cukup Tempelkan di Tahi Lalat, Plester Ini Mampu Deteksi Kanker Kulit

Selasa, 19 November 2019 | 14:00 WIB
Cukup Tempelkan di Tahi Lalat, Plester Ini Mampu Deteksi Kanker Kulit
Ilustrasi plester yang mendiagnosis kanker kulit (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di Universitas Malmo, Swedia sedang mengembangkan sebuah plester yang bisa mendeteksi kanker kulit jika ditempelkan pada tahi lalat.

Mereka sengaja membuat plester khusus ini untuk menganalisis tahi lalat mencurigakan dan mendiagnosis kanker kulit dalam beberapa menit.

Harapannya plester ini membantu pasien agar tidak perlu menunggu berminggu-minggu untuk didiganosis kanker kulit atau bukan sebelum dilakukan biopsi.

Sekarang ini para ilmuwan masih dalam proses menemukan fragmen kecil yang ditinggalkan kanker kulit dan mereka telah mengidentifikasikan beberapa hal untuk mengatasi hal tersebut.

Baca Juga: Barbie Kumalasari Juga Sulam Alis, Amankah dari Sisi Kesehatan?

Sebastian Bjoklund, salah satu peneliti mengatakan bahwa proses tersebut merupakan tantangan besar. Tetapi, ia berharap bisa bekerja dengan sejumlah ilmuwan untuk membuat plester deteksi kanker kulit ini.

Namun, mereka juga masih perlu membuktikan bahwa plester temuannya dapat menangkap molekul yang dikeluarkan oleh tumor. Mereka berharap proses ini tidak sampai 2021.

Ilustrasi tahi lalat yang mengembangkan kanker kulit (shutterstock)
Ilustrasi tahi lalat yang mengembangkan kanker kulit (shutterstock)

Setelah itu para peneliti berencana menguji plester terhadap sukarelawan yang sehat dan pasien kanker kulit untuk membuktikannya.

"kami berharap akan jauh lebih mudah untuk mendeteksi kanker kulit pada tahap awal. Kami membayangkan sebuah plester ditempatkan pada area kulit yang diduga mengembangkan kanker," kata Profesor Taugirdas Ruzgas dikutip dari Daily Mail.

Ilmuwan kini bekerjasama dengan perusahaan farmasi untuk memproduksi plester dan komponen yang bisa menemukan molekul.

Baca Juga: Setelah Sulam Bibir, Ini 10 Hal yang Harus Diingat Barbie Kumalasari!

Sebagaimana diketahui, kanker kulit adalah salah satu jenis penyakit yang paling umum. Kondisi ini disebabkan oleh paparan sinar UV yang berlebihan. Kanker kulit melanoma termasuk bentuk paling mematikan yang telah meningkat sebesar 45 persen dalam dekade terakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI