Menurut Mardi, kadar gula yang tinggi dalam tubuh pasien diabetes dapat melemahkan dinding pembuluh darah yang memberikan nutrisi ke sel saraf, yang pada akhirnya merusak sel saraf.
"Hal itu menyebabkan penderita diabetes memiliki risiko tinggi terkena kerusakan saraf tepi atau neuropati perifer. Jika diabetes dan kerusakan saraf tidak segera ditangani sedini mungkin, maka akan mencapai tahap krusial, sehingga kelainan saraf tersebut makin sulit untuk dapat pulih seperti semula," katanya.
Sesuai data dari International Diabetes Federation atau IDF 2017, 50 persen penderita diabetes berisiko terkena gejala neuropati.
Untuk itu P&G Health melalui Neurobion mengadakan acara pencegahan neuropati terutama bagi penderita diabetes melalui edukasi lewat vitamin neurotropik. Vitamin tersebut mengandung kombinasi vitamin B1, B6 dan B12 yang dipercaya dapat mengurangi gejala neuropati secara signifikan dalam tiga bulan.
Baca Juga: Latihan Ini Bisa Atasi Disfungsi Ereksi Hingga Ejakulasi Dini, Mau Coba?