Sandal Jepit Lebih Nyaman Dipakai, Terutama bagi Penderita Kelainan Ini

Sabtu, 16 November 2019 | 15:11 WIB
Sandal Jepit Lebih Nyaman Dipakai, Terutama bagi Penderita Kelainan Ini
Ilustrasi sandal jepit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sandal jepit mungkin akan lebih nyaman digunakan saat berada di sekitar perumahan. Sedangkan untuk pergi ke tempat yang lebih jauh, biasanya sepatu menjadi pilihan utama.

Tetapi, bagi orang yang memiliki kondisi bunion, sandal jepit adalah alas kaki paling nyaman untuk mereka.

"Mengenakan sandal sebenarnya membantu meringankan gejala dari bunion yang menyakitkan dan tidak membuat betis Anda tegang seperti sepatu hak tinggi," kata Dr Tan Ken Jin dari klinik kedokteran ortopedi dan olahraga, Orthosports.

Bunion adalah kelainan bentuk kaki pada sendi dan tulang ibu jari, membuatnya menonjol. Dalam kasus yang lebih serius, jari kaki bisa saling tumpang tindih sehingga menyakitkan saat mengenakan sepatu yang tertutup.

Baca Juga: Bakal Dioperasi Lagi, Cal Crutchlow: Saya Tak Bisa Merasakan Dua Jari Kaki

Kelainan kaki ini dapat terjadi karena alasan genetik Namun, hal ini juga dapat disebabkan oleh gout (sakit sendi) atau kondisi medis lain.

Bunion (Orthosports)
Bunion (Orthosports)

Mengenakan sepatu hak tinggi, alas kaki dengan ujung sempit atau sepatu yang tidak pas, dapat meningkatkan risiko kelainan ini bagi mereka yang rentan.

Tidak hanya mengenakan sanjal jepit, gaya hidup juga memengaruhi kelainan jari kaki ini. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk tidak berolahraga seperti lari dan bola basket yang memberi terlalu banyak tekanan pada kaki.

Dr. Tan mengatakan, pilihan perawatan satu-satunya untuk kelainan jari kaki ini adalah operasi, terutama operasi invasif minimal.

Tapi sayangnya, lanjut Dr Tan, masih banyak orang yang menunda untuk melakukan perawatan ini.

Baca Juga: 6 Cara Alami Atasi Tumit Kaki yang Kering dan Pecah-pecah

"Ini adalah masalah umum yang orang derita sejak lama. Mereka pikir tidak ada yang bisa dilakukan dan biasanya ditunda dengan operasi invasif," tuturnya, melansir Asia One.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI