"Untuk para perokok elektrik, saya rasa ini bukti dari peringatan lain, dan ini juga pembenaran untuk studi penelitian yang lebih besar," ujarnya.
Sebagai informasi, sekitar dua ribu lebih warga AS sakit diakibatkan rokok elektrik sejak Maret 2019 ini. Banyak dari mereka adalah orang dewasa muda dan remaja dengan 40 orang diantaranya meninggal dunia.
The Centers for Disease Control and Prevention atau CDC mengumumkan bahwa pandemi ini berasal dari senyawa umum yang ada pada rokok elektrik yaitu vitamin E asetat yang digunakan sebagai bahan pengental pada cairan rokok elektrik.
Baca Juga: Asosiasi Vape Sebut Kematian Akibat Vape di AS Akibat Campuran Ganja