Remaja AS Harus Operasi Paru Ganda Akibat Rokok Elektrik

Sabtu, 16 November 2019 | 05:00 WIB
Remaja AS Harus Operasi Paru Ganda Akibat Rokok Elektrik
Vape, Salah Satu Produk Tembakau Alternatif. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ngeri, Remaja AS Harus Operasi Paru Ganda Akibat Rokok Elektrik

Seorang remaja berusia 17 tahun asal Michigan, Amerika Serikat menjadi manusia pertama yang mendapat transplantasi paru-paru ganda.

Ia mengalami masalah paru-paru akut yang diduga diakibatkan karena merokok elektrik. Menurut para dokter di Rumah Sakit Henry Ford Detroit, pasien adalah bukti betapa membahayakannya merokok elektrik.

Pasien dilarikan ke RS pada September dengan dugaan penyakit pneumonia. Ia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Michigan dan baru dilarikan ke RS Henry Ford pada 3 Oktober 2019 idilansir dari Time.

Baca Juga: Penampakan Vape Mengandung Narkoba

Pasien dipercaya menjadi orang pertama yang mendapat transplantasi ganda akibat merokok elektrik. "Ini sangat menakutkan. Saya tidak pernah melihat ini sebelumnya. Kerusakkan yang diakibatkan oleh rokok elektrik kepada paru-paru sangat mengerikan. Coba pikir lagi, dan bilang ke anak-anak kalian untuk memikirkannya," kata dokter yang melakukan operasi, Dr. Hassan Nemeh kepada media di AS.

Pihak RS dan badan kesehatan menolak merilis nama pasien anak tersebut dan mengatakan bahwa pasien sedang menjalani masa pemulihan.

Mereka juga menolak mengungkapkan jenis rokok elektrik apa yang pasien konsumsi sehari-hari.

"Keluarga kami tidak pernah membayangkan dapat menjadi pusat masalah kesehatan remaja terbesar selama satu dekade di negara ini. Dalam waktu sekejap, hidup kami berubah. Ria telah berubah dari yang tadinya remaja atlet berusia 16 tahun yang aktif dan sehat, pergi ke sekolah, bermain dengan teman, sailing dan bermain video games dan menjadi orang tak berdaya dengan dua paru-paru baru, menghadapi masa pemulihan yang panjang dan menyakitkan dan berusaha lebih kuat sampai belajar bergerak karena dampak merusaknya," tulis keluarga pasien melalui siaran rilis yang disampaikan pihak rumah sakit.

Sebagai informasi, sekitar dua ribu lebih warga AS sakit diakibatkan rokok elektrik sejak Maret 2019 ini. Banyak dari mereka adalah orang dewasa muda dan remaja dengan 40 orang diantaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Viral Balita Isap Vape, Padahal Risikonya Berbahaya!

The Centers for Disease Control and Prevention atau CDC mengumumkan bahwa pandemi ini berasal dari senyawa umum yang ada pada rokok elektrik yaitu vitamin E asetat yang digunakan sebagai bahan pengental pada cairan rokok elektrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI