Viral Bocah 2 Tahun Masuk IGD karena Kebanyakan Minum Susu, Sakit Apa?

Jum'at, 15 November 2019 | 14:43 WIB
Viral Bocah 2 Tahun Masuk IGD karena Kebanyakan Minum Susu, Sakit Apa?
Ilustrasi balita minum susu. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anastacia, seorang fotografer, mengatakan pada titik ini dia dan Mario menangis, dan para dokter mengungkapkan bahwa Mia telah kehilangan tiga perempat dari darahnya, meskipun tidak ada pendarahan dari luar.

"Pada titik ini kita berada di ujung tanduk. Lebih banyak tes dan inilah sebabnya, anemia susu. Anda mungkin pernah mendengar tentang tidak memberi bayi terlalu banyak air, juga jangan beri mereka terlalu banyak susu," lanjut Anastacia.

"Susu sapi yang berlebih justru akan melucuti tubuh Anda dari zat besi. Kekurangan zat besi inilah yang membuat darah berkurang," kata dia lagi.

Mia membutuhkan transfusi darah penuh dan sinar-X, tetapi Anastacia mengatakan dia masih belum keluar dari masa kritis. Untuk masa mendatang, ia boleh diberikan lebih dari dua botol susu atau 8 ons porsi susu sehari.

Baca Juga: Minum Susu Kunyit Setiap Hari, Rasakan 6 Manfaatnya Setelah 4 Hari!

Dia bilang dia merasa bersalah, sakit, menyesal dan menyalahkan diri sendiri. Jadi dia bertekad membagikan kisahnya dalam upaya untuk memperingatkan orang tua lain yang mungkin belum pernah mendengar kondisi ini.

Postingan ibu asal Kanada viral karena menyebut anaknya anemia susu hingga dirawat di rumah sakit. (Dok. Facebook)
Postingan ibu asal Kanada viral karena menyebut anaknya anemia susu hingga dirawat di rumah sakit. (Dok. Facebook)

Terkait hal ini Dr. Robert Baker, rekan penulis dari American Academy of Pediatrics mengatakan jika anemia dapat diobati atau dicegah dengan suplemen, tetapi metode pencegahan yang paling mudah adalah melalui makanan kaya zat besi.

"Idealnya, kita mencegah kekurangan zat besi dan anemia dari makanan yang secara alami kaya akan zat besi," kata Dr. Robert Baker.

"Memberi makan bayi dan balita makan-makanan seperti daging, kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran yang kaya zat besi, sereal yang diperkaya zat besi dan buah-buahan yang kaya vitamin C, membantu penyerapan zat besi, dan dapat membantu mencegah kekurangan zat besi," katanya.

Dalam kasus ini, Anastacia mengatakan dia dan putrinya bukanlah seorang pemilih makanan, tapi juga bukan penggemar berat daging. Dokter menyarankan agar balita mengonsumsi 2,5 porsi susu per hari, dan sebuah studi dalam jurnal Pediatrics menemukan 2 cangkir sehari adalah jumlah susu terbaik untuk balita.

Baca Juga: Perawat RSUD Cianjur Keracunan Massal Usai Minum Susu Kedaluwarsa

"Kami melihat bahwa dua cangkir susu sapi per hari sudah cukup untuk mempertahankan kadar vitamin D untuk sebagian besar anak-anak, sementara juga menjaga persediaan zat besi. Dengan tambahan susu sapi, ada pengurangan lebih lanjut dalam penyimpanan zat besi tanpa manfaat lebih besar dari vitamin D," lanjut Dr Jonathan Maguire, seorang dokter anak di Rumah Sakit St. Michael dilansir dari Mother.ly.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI