Suara.com - Belakangan diet keto seolah menjadi tren untuk menurunkan berat badan yang efektif. Konsep diet keto ini adalah mengurangi karbohidrat harian dan meningkatkan protein.
Sehingga, diet keto merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak agar tubuh dalam keadaan metabolik yang disebut ketosis. Hal ini berguna untuk membuat tubuh lebih efisien dalam membakar lemak.
Tetapi dilansir dari Healthline, beberapa ahli justru mengatakan diet keto akan berdampak pada perubahan libido seseorang.
"Diet ketogenik pasti dapat menyebabkan penurunan libido, karena pelaku diet mengalami penurunan karbohidrat dan berpotensi terkena flu keto," kata Dr. Nancy P. Rachnama, seorang dokter bariatrik dan penyakit dalam yang berpusat di California.
Baca Juga: Serangan Jantung, Lakukan Pertolongan Pertama Ini sebelum Terlambat
Selain penurunan libido, adapun efek samping diet ketogenik antara lain:
1. Kerusakan ginjal dan jantung
Diet keto membuat tubuh kekurangan elektrolit dan cairan dan peningkatan buang air kecil, yang bisa menyebabkan hilangnya elektrolit seperti natrium, magnesium dan kalium. Kondisi ini bisa menyebabkan orang rawan cedera ginjal akut.
Selain itu, kekurangan elektrolit juga mengakibatkan detak jantung tidak teratur dan peningkatkan risiko aritmia jantung.
2. Diet yo-yo
Baca Juga: Bocah 8 Tahun Gagal Ginjal akibat Terinfeksi E. Coli dari Pemandian Umum
Diet keto juga dapat menyebabkan diet yo-yo, karena orang-orang mengalami kesulitan untuk tetap pada diet ketat secara permanen. Hal ini memiliki efek negatif pada tubuh.
Efek samping lainnya dapat termasuk bau mulut, kelelahan, sembelit, siklus menstruasi yang tidak teratur, penurunan kepadatan tulang dan masalah tidur.
Karena itu, masih ada kemungkinan efek lainnya dalam jangka panjang setelah seseorang melakukan diet keto. Beberapa penelitian mengatakan bahwa diet keto dapat meningkatkan kolesterol darah.