Warga China Dihebohkan dengan Wabah Pneumonia

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 14 November 2019 | 12:11 WIB
Warga China Dihebohkan dengan Wabah Pneumonia
Ilustrasi botol infus. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini diberitakan jika 2 orang di China didiagnosis dengan wabah pneumonia. Hal tersebut memicu kekhawatiran wabah penyakit yang sangat menular dan mematikan di kalangan warga China.

Pejabat pemerintah mengatakan bahwa kedua kasus tersebut berasal dari Mongolia Dalam, dan mereka sekarang sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Distrik Chaoyang di Beijing, seperti yang dilaporkan CNN.

Warga China khawatir bahwa kasus tersebut dapat memacu penyebaran wabah, seperti yang terjadi pada abad ke-14, dikenal sebagai Kematian Hitam.

Namun, Chinese Center for Disease Control and Prevention (China CDC) mengatakan pada hari Rabu (13/11/2019) bahwa ada "risiko yang sangat rendah" dari hal itu terjadi lagi.

Baca Juga: Wabah Pes di Madagaskar Tewaskan 40 Orang

China CDC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memindahkan kedua pasien ke karantina dan mengobati siapa saja yang mungkin terinfeksi.

(Shutterstock)
(Shutterstock)

Selain itu mereka meluncurkan penyelidikan untuk menemukan orang lain yang mungkin terkena wabah tersebut.

Wabah pneumonia adalah salah satu yang paling mematikan, termasuk wabah pes dan septikemia. Wabah pes adalah yang paling umum dan biasanya ada sekitar selusin kasus di AS setiap tahunnya.

Tetapi wabah pneumonik “hampir selalu berakibat fatal jika tidak diobati,” kata CDC AS , dan terjadi ketika bakteri wabah masuk ke paru-paru. Ini ditularkan dari orang ke orang melalui udara, atau dari binatang seperti tikus, dan mereka yang terinfeksi mengalami demam tinggi, kesulitan bernapas dan batuk lendir berdarah.

Maka dari itu, penting untuk merawat pasien wabah sejak dini dengan serangkaian antibiotik.

Baca Juga: ISIS Siapkan Wabah Pes Sebagai Senjata Pemusnah Massal?

Sebelumnya di awal tahun 2019, terdapat kasus serupa di mana pasangan Mongolia meninggal karena wabah pes setelah makan daging marmut mentah. Kasus tersebut menyebabkan karantina enam bulan di daerah itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI