Diet Kentang Ampuh Turunkan Berat Badan, Kenapa Malah Tak Direkomendasikan?

Rabu, 13 November 2019 | 19:45 WIB
Diet Kentang Ampuh Turunkan Berat Badan, Kenapa Malah Tak Direkomendasikan?
Ilustrasi diet kentang (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makan serba kentang selama kurun waktu tertentu pasti dapat membuat Anda bosan. Namun, tidak dengan lelaki bernama Andrew Flinders Taylor asal Australia ini.

Selama satu tahun, Taylor mengaku hanya mengonsumsi kentang. Hal ini ternyata membuahkan hasil bagi dirinya.

Taylor, yang memiliki berat 151 kilogram, dapat turun menjadi 53 kilogram!

Selama tantangannya, Taylor memakan semua jenis kentang, termasuk kentang manis. Untuk menambah rasa pada makanannya, ia menggunakan taburan rempah kering atau cabai manis bebas lemak atau saus barbekyu.

Baca Juga: Gagal Diet Bisa Dicegah, Coba 4 Tips dari Ahli Berikut

Sebelum melakukannya, Taylor berkonsultasi dahulu dengan dokter dan ahli gizi. Selama satu tahun, ia pun memerhatikan peningkatan kesehatannya bersamaan dengan penurunan berat badan.

"Saya memiliki kolesterol tinggi tetapi sekarang rendah, tekanan darah saya turun dan kadar gula saya turun," katanya, melansir Mens Health.

Andrew Flinders Taylor (Instagram/Spud Fit)
Andrew Flinders Taylor (Instagram/Spud Fit)

Menurut spesialis obesitas Spencer Nadolsky, DO, penulis The Fat Loss Prescription, kentang merupakan sumber serat dan karbohidrat yang sehat. Kentang juga dapat membuat Anda lebih kenyang, terutama saat merebusnya.

Kentang kaya kalium dan vitamin C. Serta, jenis-jenis tertentu, seperti kentang manis, juga sarat dengan vitamin A.

Meski begitu, secara pribadi Dr. Nadolsky sama sekali tidak merekomendasikan diet kentang seperti Taylor ini.

Baca Juga: Duh, Warganet Dibuat Geram Gara-gara Tren Diet Makan Sushi Tanpa Nasi

"Ini sangat membatasi. Diet vegan sangat ketat dan diet ketogenik sangat ketat, tetapi diet kentang adalah salah satu diet paling ketat yang bisa Anda lakukan," jelas Dr. Nadolsky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI