Susah Hamil? Ini 5 Penyebab Infertilitas yang Dialami Perempuan

Rabu, 13 November 2019 | 18:06 WIB
Susah Hamil? Ini 5 Penyebab Infertilitas yang Dialami Perempuan
ilustrasi test pack untuk mengecek kehamilan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Usia

Jumlah sel telur seorang perempuan dalam hidupnya akan ditentukan saat dia dilahirkan. Sel telur juga akan semakin menua dan memburuk kualitasnya seiring bertambahnya usia.

Di usia 20-an, seorang perempuan memiliki peluang 25-30 persen untuk hamil setiap bulannya. Probabilitas ini menurun hingga 5 persen pada usia 40 tahun.

Ilustrasi sel-sel sperma dan sel telur (Shutterstock).
Ilustrasi sel-sel sperma dan sel telur (Shutterstock).

Tentu saja, setiap perempuan berbeda dan tidak mungkin untuk secara tepat memprediksi hasilnya. Namun, dokter memperingatkan bahwa usia adalah faktor signifikan yang mempengaruhi kesuburan dan bahkan perawatan IVF (bayi tabung) tidak selalu dapat mengatasi komplikasi usia.

Baca Juga: Sering Terpapar Asap Rokok, Benarkah Perempuan Berisiko Susah Hamil?

4. Berat badan tidak sehat

Kelebihan berat badan dan kekurangan berat badan adalah alasan utama 12 persen kasus infertilitas, menurut American Society for Reproductive Medicine.

Perempuan obesitas. [Shutterstock]
Perempuan obesitas. [Shutterstock]

Berat badan yang tidak sehat dapat menyebabkan masalah dengan kadar hormon yang, pada gilirannya, menyebabkan gangguan ovulasi, siklus menstruasi yang tidak teratur, dan meningkatkan risiko keguguran.

Untungnya, penyebab infertilitas ini biasanya dapat dibalik. Sebanyak 70 persen perempuan yang berat badannya kembali normal berhasil hamil tanpa perawatan tambahan. Perempuan harus memastikan bahwa indeks massa tubuh (BMI) mereka dalam kisaran yang sehat dan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk rencana diet.

5. Paparan bahan kimia yang berlebihan

Baca Juga: Haid Tak Teratur Bikin Perempuan Susah Hamil, Benarkah?

Kita berasumsi bahwa produk kosmetik yang kita gunakan untuk tubuh kita dan bahan kimia pembersih rumah tangga yang kita gunakan adalah produk yang aman, tetapi hal ini tidak selalu terjadi.

Ilustrasi paparan bahan kimia berbahaya. (Suara.com/Dinda)
Ilustrasi paparan bahan kimia berbahaya. (Suara.com/Dinda)

Penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia tertentu, seperti ftalat dan paraben, dapat menyebabkan gangguan endokrin dan masalah terkait lainnya. Studi ini menunjukkan bahwa sementara bahan kimia ini aman ketika diuji di laboratorium, para ilmuwan masih belum tahu pasti bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain di dalam tubuh.

Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan, lebih baik aman daripada menyesal. Cobalah untuk memilih lebih banyak produk kosmetik alami dan batasi paparan Anda terhadap bahan kimia pembersih. Ada banyak resep pembersih alami yang bisa Anda gantikan dengan bahan kimia keras.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI