Bayi Cegukan Tanpa Henti Baik untuk Pernapasannya, Kok Bisa?

Rabu, 13 November 2019 | 05:00 WIB
Bayi Cegukan Tanpa Henti Baik untuk Pernapasannya, Kok Bisa?
Ibu menenangkan bayi cegukan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi Cegukan Tanpa Henti Baik untuk Pernapasannya, Kok Bisa?

Orang tua akan dilingkupi rasa khawatir saat melihat bayinya cegukkan begitu lama. Tapi, tahukah? jika ternyata cegukkan selama delapan menit secara terus menerus bermanfaat untuk bayi loh.

Mengutip dailymail, Selasa (12/11/2019) para ilmuwan menemukan cegukan pada bayi menghasilkan dua gelombang otak yang bisa merespon kerja dada mereka. Gelombang ini terjadi bersamaan dengan bunyi 'hic' saat bayi cegukan.
Fenomena itu ternyata bermanfaat agar bayi mampu belajar lebih cepat mengendalikan pernapasan mereka. Cegukan sendiri menyebabkan gerakan diafragma secara tiba-tiba, sehingga gelombang otak nantinya bisa melatih bayi untuk mengendalikan otot diafragma.

Dalam studi ini, peneliti University College London (UCL) merekrut 217 bayi, dan berhasil menemukan 13 bayi dengan cegukan persisten atau tanpa henti berturut-turut hingga 8 menit. Menggunakan elektroda di kepala bayi, peneliti kemudian menemukan gelombang otak terjadi saat bayi cegukkan.

Baca Juga: Sarwendah Atasi Cegukan Bayinya Pakai Tisu Basah, Benarkah Bisa Membantu?

"Dari pengalaman pribadi, istri saya dulu sangat khawatir ketika bayi perempuan kami cegukan. Tetapi temuan ini menununjukkan cegukan punya manfaat," ujar Dr. Lorenzo Fabrizi, peneliti senior UCL.

Menurutnya, aktivitas yang diakibatkan oleh cegukan berpotensi membantu otak bayi untuk belajar bagaimana memonitor otot-otot pernapasan sehingga pernapasan dapat dikendalikan secara mudah dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah.

Sekedar informasi, tidak hanya setelah lahir, bayi di dalam rahim sudah mulai cegukan pada awal kehamilan sembilan minggu. Sedangkan bayi prematur atau yang lahir kurang dari 9 bulan bisa cegukan selama 15 menit dalam sehari.
Dalam penelitian, bayi berusia 30 hingga 42 minggu diamati, lalu terjadi 10 cegukan saat bayi bangun tidur, tiga cegukan saat tidur sambil menggeliat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI