Suara.com - Pejabat kesehatan di negara Amerika Serikat melaporkan telah menemukan penyebab penyakit terkait rokok elektrik di sana.
Dilaporkan Time, laboratorium di AS telah menemukan senyawa kimia yang sama pada sekitar 29 pasien yang dilarikan ke rumah sakit akibat rokok elektrik.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC, senyawa yang ditemukan adalah vitamin E asetat. "Kami berada di posisi yang lebih baik dalam hal mendapat penjelasan penyebab yang sangat kuat," kata Dr. Anne Schuchat dari CDC.
Meski demikian, pihaknya masih membuka kemungkinan zat atau senyawa lain yang menyebabkan ratusan orang dilarikan ke rumah sakit. Mereka juga memerlukan penelitian mendalam untuk membuktikan dengan jelas bahwa vitamin E asetat telah menyebabkan kerusakan paru-paru massal.
Baca Juga: Ramai Rokok Elektrik Dikaitkan Kasus Kesehatan, Petinggi Juul Labs Mundur
Hingga kini, sekitar 2.000 orang Amerika pengguna rokok elektrik dinyatakan sakit dengan 40 orang di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.
Vitamin E asetat sendiri digunakan sebagai pengental cairan rokok elektrik, terutama yang dijual di pasar gelap. Meski aman untuk digunakan sebagai pil vitamin yang dapat menyehatkan kulit, menghirup senyawa tersebut diklaim bisa berbahaya bagi paru-paru.
Sebelumnya, banyak klaim mengatakan bahwa penyebab utama kerusakan paru adalah cairan rokok elektrik yang mengandung THC atau ganja.
Untuk tes terbaru kali ini, CDC menggunakan cairan yang telah diekstraksi dari paru-paru 29 pasien yang tersebar di 10 negara bagian. Mereka mencari berbagai zat yang telah ditemukan di berbagai alat rokok elektrik termasuk nikotin, THC, dan komponen ganja lainnya, serta minyak nabati dan minyak mineral.
Dan ada satu zat yang muncul pada 29 pasien, yaitu vitamin E asetat. "Bagi saya yang penting di sini adalah apa yang mereka temukan, dan apa yang tidak mereka temukan. Ini satu-satunya yang mereka temukan," kata Scott Becker, kepala Asosiasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat.
Baca Juga: Waduh, Anak Bisa Coba-coba Rokok Elektrik karena Nonton Youtube?