3 Produk Kesehatan Ini Justru Buang-Buang Uang Menurut Ahli Gizi, Apa Saja?

Sabtu, 09 November 2019 | 16:10 WIB
3 Produk Kesehatan Ini Justru Buang-Buang Uang Menurut Ahli Gizi, Apa Saja?
Ilustrasi suplemen dan vitamin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang yang ingin sehat dengan mengonsumsi berbagai produk tambahan, seperti vitamin atau suplemen yang banyak dijual di toko obat.

Namun, ada 3 produk 'kesehatan' yang ternyata menurut ahli gizi justru hanya membuang-buang uang. Melansir Insider, berikut beberapa produk tersebut.

1. Suplemen probiotik

Probiotik adalah bakteri hidup yang ditemukan dalam makanan seperti yogurt yang memiliki manfaat kesehatan, terutama untuk usus.

Baca Juga: Sebut Suplemen Bisa Obati Mata Minus, Ria Ricis Disemprot Dokter Mata

Namun, kata ahli diet Tamara Duker Freuman dari New York City, ketika dikemas dalam bentuk suplemen, manfaat probiotik lebih berkurang, 

Istilah "probiotik" juga berlaku untuk berbagai jenis bakteri. Tidak selalu jelas apa yang terkandung dalam produk suplemen tersebut dan apakah akan mencukupi kebutuhan konsumen.

Air alkali. (istimewa)
Air alkali. (istimewa)

2. Air alkali

Ginger Hultin, ahli diet dan juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics berbasis di Seattle, menyebut air alkali sebagai satu-satunya produk yang dibeli orang untuk kesehatan yang tidak sepadan.

Selain itu, penelitian tentang pola makan dan risiko kanker menemukan air alkali tidak memiliki manfaat kesehatan yang terbukti dapat mencegah kanker.

Baca Juga: Tak Cuma Suplemen, Pakai Ini untuk Produksi Kolagen secara Alami

"Pada dasarnya, jenis air yang Anda pilih untuk minum tidak akan memiliki dampak yang besar pada kesehatan Anda, selama itu air biasa, tanpa kalori," tutur Ali Webster, seorang ahli diet terdaftar dan direktur komunikasi nutrisi untuk International Food Information Council Foundation.

Ilustrasi jus. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi jus. (Dok : Istimewa)

3. Jus untuk detoksifikasi

Para ahli justru lebih menyarankan untuk mengonsumsi buah atau sayuran itu sendiri dari pada jus yang telah diolah.

"Aku ingin orang makan dan mengunyah makanan dan mendapatkan semua manfaatnya," jelas Amy Kimberlain, seorang pendidik diabetes bersertifikat di Baptist Health South Florida.

Memadukan buah dan sayuran menyebabkan produk ini kehilangan banyak serat. Kimberlain menekannya, serat justru akan maksimal jika dimakan biasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI