Suara.com - Bagi beberapa orang, berhubungan intim adalah kegiatan yang menyenangkan dan dapat meredakan stres. Tetapi ada beberapa kasus yang justru membuat seseorang khawatir, seperti wanita ini.
Seorang wanita asal Pennsylvania berusia 20 tahun mengaku selalu mengeluarkan darah saat berhubungan intim. Tetapi kondisi ini tidak dibarengi dengan rasa sakit.
Menurut ginekolog yang berbasis di New Jersey, dr. Donnica Moore, penyebab paling umum pendarahan vagina untuk gadis berusia 20 tahunan saat berhubungan intim adalah peradangan serviks. Yakni daerah di mana rahim terhubung ke vagina.
Kondisi ini dapat terjadi ketika vagina memiliki infeksi, baik bakteri atau infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, atau herpes.
Baca Juga: Benarkah Ukuran Payudara Akan Berubah karena Seringnya Berhubungan Intim?
Hal ini dapat menyebabkan pendarahan tanpa rasa sakit saat berhubungan intim dan di antara siklus menstruasi, menurut Harvard Health.
Alasan lainnya adalah adanya polip, pertumbuhan daging kecil berwarna merah muda di serviks. Polip serviks terjadi pada 2% hingga 5% wanita dan terkadang gesekan akibat hubungan intim vaginal dapat menyebabkan berdarah.
Moore mengatakan, melansir Insider, kondisi ini dapat dirawat secara mudah dengan prosedur kecil, di mana dokter akan mengeluarkan polip dari leher rahim untuk mencegah pendarahan di masa depan.
Penyebab pendarahan lainnya adalah adanya luka di vagina, yang menurut dr. Donnica Moore, dapat terjadi ketika wanita tersebut bermasturbasi dengan jari mereka sendiri atau saat menggunakan tampon.
Luka ini dapat terbuka kembali ketika melakukan seks vaginal. Jika ini masalahnya, ia menyarankan untuk tidak melakukan penetrasi dalam bentuk apapun terlebih dahulu hingga luka sembuh sepenuhnya.
Baca Juga: Vaginismus: Ketika Tubuh Wanita 'Melarang' untuk Berhubungan Intim