Studi: Benar Berlari Dapat Menurunkan Risiko Kematian, Ada Tapinya..

Jum'at, 08 November 2019 | 06:00 WIB
Studi: Benar Berlari Dapat Menurunkan Risiko Kematian, Ada Tapinya..
Ilustrasi olahraga lari setiap hari. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi: Benar Berlari Dapat Menurunkan Risiko Kematian, Ada Tapinya..

Pelari dikatakan lebih panjang umur dibanding mereka yang tidak pernah olahraga lari. Hal tersebut merupakan kesimpulan dari hasil analisis mendalam yang dilakukan oleh Institute for Health and Sport di Victoria University Australia.

Untuk sampai pada klaim tersebut, tim peneliti harus melakukan analisis terhadap 14 hasil penelitian dan melacak kematian sekitar 232.000 orang di seluruh dunia termasuk AS, Denmark, Inggris, dan China selama 5 tahun.

Tim juga membandingkan temuan yang mereka dapat dengan laporan orang-orang yang mengaku gemar melakukan olahraga lari.

Baca Juga: Berlari Sambil Gendong Anak, Bapak Ini Sabet Medali

Hasilnya, orang-orang yang mengatakan bahwa mereka gemar olahraga lari, memiliki risiko kematian lebih kecil selama penelitian berlangsung.

Para pelari 27 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mati karena alasan apa pun, dibandingkan dengan yang tidak lari, dan memiliki risiko 30% dan 23% lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular dan kanker dilansir dari Time.

Angka tersebut bahkan berlaku bagi mereka yang tidak terlalu sering lari tapi konsisten melakukannya.

"Terlepas dari seberapa banyak Anda berlari, Anda bisa mendapat manfaat yang sama," kata Zeljko Pedisic, associate professor di Institute for Health and Sport di Victoria University di Australia.

Analisis ini adalah bukti baru untuk menggambarkan manfaat bergerak bagi tubuh manusia.

Baca Juga: Rajin Berlari, Anak Penjual Bakso Ini Terpilih Jadi Paskibraka Nasional

Hasil analisis mendalam yang dimuat oleh British Journal of Sports Medicine tersebut juga dikomentari positif oleh profesor biologi evolusi manusia di Universitas Harvard, Daniel Lieberman, yang tidak terlibat dalam penelitian.

"Inilah yang tubuh lakukan untuk berkembang. Manusia mungkin tidak lagi berlari mengejar mangsa untuk makanan mereka, tetapi berlari masih membantu kita bertahan hidup. Itu membuat kita tetap sehat. Salah satu cara terbaik untuk menghindari mengunjungi dokter," kata Lieberman.

Ia melanjutkan, bergerak seperti berlari dapat memengaruhi hampir semua sistem pada tubuh dengan cara yang bermanfaat. Misalnya sistem kardiovaskular apalagi tekanan darah tinggi adalah penyebab utama masalah kesehatan dan kematian.

Berlari sangat baik dalam menjaga tubuh dari kanker karena menghabiskan gula dalam darah, membuat (sel kanker) kelaparan. Dan berlari itu melindungi Anda mengurangi masalah peradangan, misalnya, yang merupakan akar dari banyak penyakit, dan merangsang produksi protein yang meningkatkan kesehatan otak," kata Lieberman.

Namun menurut analisis yang sama, berlari lama atau sekitar lebih dari 50 menit per minggu tidak memberikan perlindungan tambahan terhadap kematian.

Asalkan tetap berlari, alasan lebih banyak lebih baik tidak berlaku di sini. "Beberapa orang berlari untuk mencegah Alzheimer, dan orang lain untuk mencegah penyakit jantung, sementara yang lainnya karena berlari membuat mereka merasa lebih baik serta menghindari depresi," tambah Lieberman.

Hingga kini, tidak ada penelitian, termasuk penelitian terbaru ini yang dapat menentukan durasi pas dan optimal dari berlari yang memberikan efek kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI