Suara.com - Pada Rabu (6/11/2019) kemarin, Blue Cross Shield menerbitkan laporan yang merinci berbagai cara milenial akan menghadapi penurunan kondisi kesehatan dan biaya perawatan kesehatan meroket selama 10 tahun ke depan.
Menggunakan kombinasi data dari Blue Cross Shield, CDC, dan studi kesehatan sebelumnya, laporan tersebut memprediksi generasi milenial akan menghadapi ancaman 'menjadi lebih sakit' dan 'meninggal lebih dulu daripada generasi sebelumnya, generasi X'.
Analis berhipotesis perbedaan generasi ini berkaitan dengan masalah 'kesehatan perilaku', yang meningkat secara cepat. Misalnya depresi hiperaktif (yang berarti kecemasan, ADD, dan ADHD) dan penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan data antara 2014 hingga 2017, tingkat depresi dan hiperaktif meningkat 30% di kalangan milenial dibandingkan dengan Gen-X.
Baca Juga: Milenial Harus Punya Rasa Percaya Diri, Apa Pentingnya? Ini Kata Psikolog
Generasi milenial antara usia 30 hingga 39 tahun lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit lama, seperti penyakit jantung dan kanker.
Mereka justru lebih besar kemungkinannya untuk meninggal akibat overdosis, bunuh diri, dan pembunuhan.
Jadi, melansir Vice, secara fisik generasi milenial memang lebih sehat daripada pendahulunya. Tetapi mereka masih tetap bisa mengalami depresi.
Para analis pun menuliskan di akhir laporannya, bahwa membayar untuk masalah 'kesehatan perilaku' ini justru semakin membuat tertekan. Hal ini berkontribusi untuk menjadi kurang sehat.
Baca Juga: Generasi Milenial Rentan Alami Gangguan Mental, Kenali Pemicunya