Suara.com - Penyanyi Lauv baru saja berbagi tentang perjuangannya melawan depresi dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Seperti dilansir dari People, ia awalnya sangat gugup untuk membuka tentang hal tersebut, khususnya sebelum didiagnosis dengan OCD.
"Ini sebagian besar disebabkan oleh suara di kepala saya yang terus-menerus memberi tahu saya bahwa pengalaman saya tidak valid," ungkapnya.
Pelantun I Like Me Better ini mengaku dapat menghabiskan satu bulan penuh di tempat tidur. Di mana ia terperangkap oleh pikiran-pikiran negatif yang obsesif.
Baca Juga: Kenali Premenstrual Dysphoric Disorder, Gangguan yang Lebih Parah dari PMS
"Kecemasan saya berada pada titik tertinggi sepanjang masa, terus-menerus membuat saya merasa seolah hidup berada di ambang kehancuran," terangnya.
Untungnya, Lauv memilih terbuka akan kondisinya ini pada keluarga dan teman terdekat. Saudara perempuannya pun menyarankan agar ia segera mencari pengobatan dan bertemu psikiater.
Kini, keadaan pria berusia 25 tahun ini jauh membaik.
Melansir dari Hello Sehat, OCD merupakan kelainan psikologis yang memengaruhi pikiran dan perilaku penderitanya.
Saat seseorang mengidap penyakit OCD, pikiran dan rasa takut yang tidak diinginkan akan muncul secara terus menerus.
Baca Juga: WHO Tetapkan Gaming Disorder Sebagai Penyakit, Korea Selatan Menentang
Hal tersebut akan menyebabkan penderita terobsesi pada sesuatu dan melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang sebagai respon terhadap ketakutannya.