Suara.com - Banyak penelitian menunjukkan berlari adalah bentuk olahraga aerobik yang sehat dan memiliki manfaat bagi tubuh serta pikiran.
Penelitian pada 2018 berpendapat berlari dapat melindugi kesehatan otak, sementara pada studi lain membuktikan bahwa berlari dapat memperlambat penuaan.
Lebih jauh lagi, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Victoria University di Melbourne, University of Sydney, dan institusi akademis lainnya di Australia, menunjukkan berlari dapat mengurangi risiko kematian seseorang.
Penelitian ini meninjau 14 studi yang melibatkan 232.149 responden. Studi-studi ini menindaklanjuti hasil kesehatan para peserta dalam periode yang berkisar antara 5,5 tahun hingga 35 tahun.
Baca Juga: Ternyata Dua Hal Ini yang Sebabkan Pria Berlari Lebih Cepat daripada Wanita
Selama periode penelitian, diketahui sejumlah 25.951 responden meninggal.
Ketika peneliti mengalanisis 14 studi ini, mereka menemukan hubungan antara jumlah berlari dan risiko penurunan kematian hingga 27%.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan adanya penurunan risiko kematian pada penderita penyakit kardiovaskular hingga 30% dan 23% pada penderita kanker yang sering berlari.
Beruntungnya, penurunan risiko kematian ini juga ditemukan pada orang yang hanya berlari seminggu sekali atau jarang,
Orang-orang yang berlari dengan kecepatan relatif rendah di bawah 6 mil (9,7 kilometer) per jam dan mereka yang berlari kurang dari 50 menit juga mendapat keuntungan ini.
Baca Juga: Catat, Ini Makanan yang Baik Dikonsumsi atau Tidak Sebelum Berlari
"Pedoman WHO dan rekomendasi aktivitas fisik nasional di banyak negara menyarankan orang dewasa harus melakukan olahraga ini setidaknya 150 menit dengan intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik dengan intensitas tinggi per minggu," catat para peneliti, melansir Medical News Today.