Suara.com - Ayah Olga Lydia, Hertadi, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit. Saat itu dokter telah mengizinkan ayah Olga Lydia yang menderita infeksi paru-paru untuk pulang ke rumah.
Sebelum pulang, dokter juga sempat memberi tahu kondisi ayah Olga Lydia yang memiliki kadar kalium rendah. Tetapi, dokter tetap mengizinkan ayah Olga Lydia pulang ke rumah.
"Sebetulnya itu ada dokter yang bilang 'pak sudah dibawa keluar katanya kadar kaliumnya udah rendah itu dikhawatirkan bahaya untuk jantung. Tapi entah mengapa memang sama dokternya diperbolehkan pulang, makanya checkup-nya akan dipercepat yang harusnya dua minggu jadi hari Kamis," kata Olga Lydia ditemui di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Selasa (5/11/2019).
Penyataan dokter itu pun sempat membuat Olga Lydia ragu membawa ayahnya pula dalam kondisi kadar kaliumnya rendah dan risikonya. Tetapi, ia tetap membawa ayahnya pulang atas izin dari dokter.
Baca Juga: Waspada Kualitas Udara di Salon Kuku, Berpotensi Memicu Kanker
Perlu diketahui kalau kalium adalah mineral penting yang disebut sebagai elektrolit. Kalium berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengendalikan tekanan darah, khususnya menjaga fungsi otot dan saraf yang mengendalikan jantung.
Dalam istilah medis, orang yang kekurangan kalium disebut hipokalemia. Melansir dari Hello Sehat kondisi ini terjadi jika kadar kalium dalam aliran darah seseorang di bawah batas normal, yakni kurang dari 3,5 mEq/L.
Salah satu faktor paling umum yang menyebabkan seseorang kekurangan kalium karena pengaruh konsumsi obat-obatan diuretik yang berfungsi mempercepat pembentukan urin.
Apabila diabaikan, kurangnya kadar kaliuum bisa menyebabkan bahaya lain hingga kematian. Berikut ini reaksi tubuh ketika Anda kekurangan kadar kalium dalam darah.
- Kram otot dan kedutan
- Sakit perut dan sembelit
- Mual dan muntah
- Palpitasi jantung, seperti jantung berdebar-debar
- Sering buang air kecil dan merasa haus
- Kesemutan dan mati rasa
Baca Juga: Belajar dari Adik Barbie Kumalasari, Rutin Minum Teh Cegah Tumor Payudara