2. Karena ada orang ketiga yang mau memenuhi kebutuhan dari pelaku perselingkuhan.
3. Karena situasi dan kondisi serta teknologi informasi yang sedemikian maju sehingga memudahkan akses atau kesempatan untuk melakukan perselingkuhan.
4. Bukan alasan namun ini seringkali terjadi, yaitu ketika pasangan dari pelaku perselingkuhan tidak menyadari atau tidak mengakui bahwa ada hal yang kurang, yang tidak dipenuhi olehnya sehingga menganggap hubungannya baik-baik saja.
Kasandra pun menambahkan, korban perselingkuhan memang sangat membutuhkan kekuatan untuk menghadapi permasalahan seperti ini. "Kunci utama dari sebuah kondisi pasca perselingkuhan adalah forgive and forget," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Selasa (05/11/2019).
Baca Juga: Kisah Layangan Putus, Suami yang Hilang Rupanya Honeymoon dengan Istri Muda