Suara.com - Suka ataupun tidak, kita hidup di masyarakat yang majemuk, di mana ada begitu banyak perbedaan yang harus kita temui setiap hari. Untuk itu, toleransi haruslah diajarkan sedini mungkin pada anak, dengan cara memperkenalkannya pada perbedaan yang ada di sekitarnya.
Momen Sumpah Pemuda yang baru saja berlalu, dimanfaatkan oleh Fastrack Funschool, lembaga pendidikan usia dini di Yogyakarta, untuk memperkenalkan perbedaan pada anak-anak didiknya.
Mengambil tema 'Kita adalah satu Indonesia', sekolah milik putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid, bekerja sama dengan Syantikara Youth Center, mengajak 10 Satuan PAUD Sejenis (SPS) dengan total 400 peserta, mengajak anak-anak untuk mengenal keberagaman dan persatuan.
Ratusan anak-anak ini belajar makna cinta tanah air melalui berbagai kegiatan, seperti bermain ular tangga, membangun menara rol tisu, memindahkan bola, belajar memanen ssayur, mengamati hewan, membuat kolase kepulauan Indonesia, hingga panggung gembira yang memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan teman-temannya tanpa memandang perbedaan.
Baca Juga: Arkeolog: Orang Papua Adalah Anak Sulung Indonesia
Kenapa penting memperkenalkan perbedaan pada anak sejak dini? Menurut Alissa Wahid di awal mendirikan Fastrack Funschool, karena anak harus dipersiapkan menjadi warga negara global yang memiliki karakter dan siap menghadapi tantangan internasional.
Untuk itu, anak harus sadar bahwa sesungguhnya ada banyak sekali perbedaan di antara ia dan teman-temannya. Tapi meskipun berbeda, anak-anak harus tahu bahwa mereka tetap bisa saling menyanyangi, menghargai, dan bisa berkegiatan bersama-sama, melakukan hal yang baik untuk satu Indonesia.